Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arti 'Dirumahsakitkan' Versi Komisioner KPU Bikin Engkong Dongkol

10 Februari 2023   16:23 Diperbarui: 10 Februari 2023   16:41 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung KPU (Foto: Republika/Tahta Aidilla)

Karakter dalam kisahan ini adalah fiksi belaka, kecuali sosok Komisioner KPU. Apabila ada kesamaan nama dan peristiwa, anggap saja itu bukan sesuatu yang kebetulan.

ENGKONG EFTE uring-uringan. Tidak biasanya beliau begitu. Siang-siang masih manyun. Gara-garanya, Engkong menonton tayangan berita di televisi. Mantan gembala sapi semasa bocah itu mangkel tiada tara.

Akibat beda tafsir dengan Komisioner KPU soal kata 'dirumahsakitkan', beliau enggan main ular tangga dengan dua cucunya, Wuri dan Rudy. Padahal, jarang benar ia lewatkan siang tanpa cekikikan bersama dua cucunya itu.

Kata Komisioner KPU, "Frasa 'dirumahsakitkan' itu bersifat majas. Bukan frasa bersifat denotatif, melainkan konotatif. Itu penegasan ketika saya memberikan pengarahan."

Begitu kata Idham Holik di televisi. Komisioner KPU itu menerangkan makna 'dirumahsakitkan' untuk membela diri saat disidang oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Frasa itu saya sampaikan dalam suasana yang sangat canda, dalam bentuk kelakar," kata Idham lagi, Rabu (8/2). "Frasa itu direspons dengan tawa dan tepuk tangan oleh para hadirin."

Itu yang bikin otak Engkong dongkol. Saking dongkolnya, Engkong sampai ogah-ogahan menyentuh makanan sapi. Kendati sapi di kandang sudah meraung-raung meminta rumput.

"Engkong kagak boleh begitu," seru Wuri. "Baperan!"

Engkong mendelik. "Komisioner KPU itu ngawur."

"Sepakat," tukas Rudy. "Tapi, Engkong membelalak ke tivi, jangan ke arah kami!"

Engkong tersenyum seraya mengelus-elus rambut dua cucunya. "Pernah dengar gabungan kata 'peti es', Nak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun