Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Perindu yang Pura-pura Tabah

9 Mei 2021   14:09 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:07 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memeluk rindu, memeluk sendu (Ilustrasi: dreamstime.com)

Rindu adalah kita: membuang peluang pertemuan, mengukir takdir kehilangan, dan pura-pura tabah menghadapinya. Hingga di dalam diri kita: getir berumah.

Di mana-mana sunyi menegaskan diri. Di beranda, kamar, dapur, halaman, kebun, tanah, rumputan, dan bunga-bunga. Di udara yang panas dan lengas. Hingga di dalam diriku: nanah, darah. 

Selalu ada titik tempat aku berhenti karena mengingat dan merinduimu, suatu perbuatan yang sesungguhnya tak ingin aku lakukan, bahkan barang sedetik pun. 

Tak usah bertanya mengapa, bagaimana, atau kenapa. Rindu, itulah alasannya.

Dukuh Rindu, 2021

Memeluk rindu, memeluk sendu (Ilustrasi: dreamstime.com)
Memeluk rindu, memeluk sendu (Ilustrasi: dreamstime.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun