Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Pandemi, Sahur, dan Para Pencari Tuhan

14 April 2021   05:57 Diperbarui: 24 April 2021   20:24 4627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Pencari Tuhan (Ilustrasi: IMDB.com)

Pertama, pemantik takwa dan tawa. Kehadiran sinetron berkualitas dari menjelang hingga usai sahur sungguh menyenangkan. Keluarga berkumpul di depan televisi. Tertawa bersama. Tanpa sadar, pada saat yang sama, nilai-nilai keislaman mengucur ke dalam dada.

Kedua, penguat imun dan iman. Puasa adalah ibadah rahasia. Ritual spiritual ini tidak seperti salat yang bisa tampak di mata orang. Puasa benar-benar menguji kejujuran hamba di hadapan Sang Pencipta. Kedatangan Baha, misalnya, memberikan pemahaman bahwa kebenaran bisa datang dari mana saja. Dari pemabuk sekalipun.

Dengan dua faedah itu, saya siaga penuh menjalankan ibadah. Takwa dan tawa; imun dan iman. Di luar, pagebluk korona belum juga letih mengancam keselamatan warga. Di dalam dada, puasa hari kedua meneguhkan tabah.

Pada Ramadan tahun lalu, slogan "di rumah saja" berkumandang di mana-mana. Tahun ini sudah ada slogan baru, yakni "masih di rumah saja". Tidak apa-apa. Sahur masih ditemani Bang Jack. Ya. Bang Jack dari Curup. Eh, Kampung Kincir. [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun