Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

All England dan Pesona Barbar Netizen Indonesia

21 Maret 2021   18:09 Diperbarui: 21 Maret 2021   18:46 3997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo resmi All England 2021 (Sumber: Youtube AllEnglandBadminton via Kompas.com)

"Jangan cari gara-gara, Kawan!" Admin Twitter Microsoft mengingatkan Admin IG All England. "Jika tidak mau kena tulah, jangan coba-coba melawan netizen Indonesia," ujar Admin Microsoft lagi. Ternyata Admin IG All England berkepala batu. Habis sudah. "Dibilangin, malah ngeyel!"

Begitu kira-kira rangkuman pesan imajiner Admin Twitter Microsoft kepada Admin IG All England. Gara-gara dinyatakan sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara, netizen Indonesia sontak menyeruduk akun medsos Microsoft. 

Oleh karena sudah pernah mengalami, Microsoft kemudian mengingatkan All England agar tidak mencari gara-gara. Ganas. Begitu kira-kira perasan perasaan admin. Mereka berempati. Namun, All England bagai kuali tak bertelinga. Sudah menyakiti atlet bulutangkis Indonesia, masih saja petantang-petenteng di media sosial. Cari masalah. 

Kisah bermula dari keputusan otoritas kesehatan Inggris. Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur. Bukan hanya itu. Bus angkutan resmi mendadak raib. Pasukan badminton Indonesia mesti berjalan kaki dari stadion ke hotel. Benar-benar sinting.

Pada awalnya, BWF menjadi sasaran tembak warganet Indonesia. Bom komentar berjatuhan. Lalu, giliran media sosial All England menjadi target serangan. Pelor-pelor hujatan bermuntahan. Andaikan terjadi perang mayantara di media sosial, netizen Indonesia pemenangnya.

Begitulah yang terjadi. Pejuang bulutangkis Indonesia dilukai. Harga diri bangsa dikoyak-koyak. Sontak netizen bersatu. Jika netizen Indonesia sudah bersatu, pasti sukar dikalahkan. Segala cara digunakan untuk menyerang "musuh bersama".

Akun Instagram All England akhirnya tumbang. Tidak usah bertanya mengapa warganet Indonesia yang ramah bisa seberingas dan sebrutal itu. Sekali lagi, warganet dari Indonesia tahu benar cara mengamalkan sila ketiga Pancasila apabila martabat bangsanya dilecehkan.

Penampakan akun resmi All England setelah beramai-ramai diseruduk oleh netizen Indonesia (Gambar: Twitter)
Penampakan akun resmi All England setelah beramai-ramai diseruduk oleh netizen Indonesia (Gambar: Twitter)

Sejak dahulu, nyali warga Nusantara memang tiada duanya. Penjajah dilawan meski hanya bersenjatakan bambu runcing. Sayang, pada masa kolonial, warga Nusantara masih jauh dari bersatu. Perjuangan melawan penjajah memakai semboyan "masing-masing".

Sekarang tidak lagi. Netizen Indonesia adalah warga adidaya di media sosial. Tidak usah perkara bulutangkis. Urusan bubur mesti diaduk atau tidak sebelum dilahap bisa jadi perdebatan sengit. Berak jongkok atau duduk di kloset duduk pun dipertengkarkan.

Apalagi urusan bulutangkis. Mestinya pihak All England sadar bahwa bulutangkis adalah olahraga andalan dan kebanggaan Indonesia. Jadi, jangan cari masalah kalau ingin tetap segar bugar. Ini tidak. Pemain Indonesia diusir, pemain Turki dibiarkan. Habis sudah.

Memang tenar istilah pesona Indonesia, itu jelas. Destinasi wisata di Indonesia memang keren-keren. Penduduknya pun ramah-ramah. Namun, jangan salah. Jika merendahkan harkat bangsa, tombol senggol bacok otomatis aktif. 

Dalam melawan musuh bersama, semangat gotong royong netizen Indonesia bukan kaleng-kaleng. Tiada tanding, tiada tara. Jangankan masih bersatu, bercerai saja bisa rujuk lagi. Begitu bunyi pelesetan peribahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun