Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Dua Kali Membantah Wacana Presiden Tiga Periode

16 Maret 2021   05:53 Diperbarui: 16 Maret 2021   06:57 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (Foto: Dokumentasi Anne Avantie via Kompas.com)

Bukan Amien Rais pengembus pertama kabar angin wacana presiden tiga periode, bukan. Ia hanya meniupkan kembali isu itu. Semacam mengompori atau memanas-manasi. Jika kita mundur hingga November 2019, wacana itu bermula dari partai pengusung Jokowi.

Dari mana asap bermula sehingga isu presiden tiga periode gencar mengemuka? Percaya tidak percaya, ternyata berawal dari Partai Nasional Demokrat. Sekretaris Fraksi Partai Nasdem Saan Mustapa mengakuinya.

Pada mulanya, Fraksi Partai Nasdem ingin mengamendemen UUD 1945. "Amendemen itu tidak terbatas untuk menghidupkan kembali GBHN, tetapi sekaligus membuka wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode," ujar Saan kepada Kompas.com.

Keran perbincangan presiden tiga periode kontan terbuka. Bola sudah diumpan. Puan Maharani ikut menggocek wacana. Ia bercuap soal kemungkinan menggodok ulang usulan penambahan masa jabatan presiden dan wakil presiden.

"Itu masih wacana," ucap Puan, dilansir liputan6.com. "Tentu saja harus kita kaji kembali secara baik. Jangan sampai kita mundur ke belakang."

Semua warga negara berhak berpendapat, apalagi wakil rakyat. Namun, wacana presiden tiga periode ini unik. Arah angin berubah. Semula digiring oleh partai pengusung, sekarang digoreng oleh oposan. 

Tidak heran jika wacana itu terus menggelinding liar hingga hari ini. Umpan lambung yang dilontarkan oleh Fraksi Partai Nasdem dan disontek manis oleh PDI Perjuangan, kini digiring oleh pihak sebelah. 

Bagaimana sikap Jokowi? Pada 2 Desember 2019, beliau sudah menyatakan tidak setuju. 

"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya. Ingin menampar muka saya, ingin mencari muka, atau ingin menjerumuskan saya," kata Jokowi yang dilansir Kompas.com.

Jokowi sudah blak-blakan menolak wacana presiden tiga periode. Bagi Jokowi, pengusul wacana antara ingin mencari muka dan menjerumuskan. Bahkan, ingin menampar muka beliau.

Beberapa hari belakangan ini, wacana itu santer mengemuka. Wacana yang sudah basi kembali dihangatkan. Gosip yang telah usang kembali digodok. Jokowi akhirnya menjadi bulan-bulanan cibiran. Para oposan kontan mengompor-ngompori.

Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, sontak menyulut gaduh. Ia ungkit kemenangan Gibran dan Bobby di pilkada. Amien Rais tidak mau ketinggalan kereta. Dengan lincah ia mainkan jurus. Ada saja istilah yang beliau pakai. Dari sinyal politik hingga menaksir skenario.

PKS bagai mendapat panggung, kendatipun beberapa politikus partai oposan itu agak waspada. Mardani Ali Sera, misalnya. Ia hanya mengingatkan agar Pak Presiden berhati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun