Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kristen Gray, Bule Konyol Ngelunjak, dan Keindonesiaan Kita

19 Januari 2021   05:00 Diperbarui: 19 Januari 2021   16:55 10057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kristen Gray yang mengajak warga Amerika lain untuk menetap secara ilegal di Bali (Gambar: Twitter/htopik5 via tribunnews.com)

Aduh, kok saya kesal, ya? Saya tidak boleh sepanas ini. Saya seorang penulis, ada beberapa pembaca yang mengenal nama saya, banyak pula yang pernah bertemu muka dengan saya, maka tidak seharusnya saya meradang hanya gara-gara Gray.

Bodoh amat. Bukan apa-apa. Selaku penulis, saya pantas dongkol. Saya sudah menulis 38 buku dan buku ke-39 sebentar lagi dirilis, tetapi belum satu pun buku anggitan saya yang dijual seharga Rp400.000,00. Memang ada beberapa judul anggitan saya yang laris manis, sayangnya banyak dibajak dan royalti terkena pajak.

Mpok Kristen Gray ini luar biasa. Setelah menetap di Indonesia, ia menulis buku. Judulnya agak okelah: Our Bali Life Is Yours. Harga bukunya tidak main-main, 30 dolar AS. Laku pula. Tidak kena bajak dan tidak bayar pajak pula. Bangke (dari kata bangkai)!

Sudahlah harganya mahal, maujud bukunya dalam bentuk buku-el alias buku elektronik. Kaum bule menyebutnya e-book. Tipis pula. Bangke lagi, dah. Bukan itu saja, isi bukunya adalah ajakan untuk masuk dan menetap di Bali secara ilegal. Semacam tip untuk masuk ke Indonesia lewat "pintu belakang". Makin bangke, deh!

Jadi, ringkasnya begini. Gray dan Saundra adalah sepajang (bukan sepasang) sejoli yang di negara asalnya miskin semiskin-miskinnya sampai-sampai tidak sanggup membayar sewa kosan (mereka bilangnya apartemen). Di AS tertindas, lalu pindah ke Bali.

Lagaknya selama di Bali persis juragan panci cicilan. Anak buah capek keliling, juragan selalu perkasa dengan omelannya. Gray tidak lebih dari Orang Kaya Baru setiba di Indonesia. Betapa tidak, dapat uang banyak dan enggan bayar pajak.

Sekesal-kesalnya saya, selalu ada saja hikmah di balik tindak-tanduk bule kere yang ngelunjak dan konyol itu. Mendadak saya merasa bangga pada netizen yang setia menggunakan bahasa Indonesia untuk menerkam Gray dan konco-konconya.

Saya yakin, bule-bule itu bakal kelabakan membuka Google Translate. Namun, mereka bakal kecele. Bukan apa-apa. Google Translate tidak mengenal kata seperti centong rice, gayung love, atau tumbal proyek.

Coba simak bagaimana kehebohan warganet Indonesia saat meminta kepada Direktorat Jenderal Imigrasi untuk memindahpaksakan Gray ke Depok. Sayang, orang Depok tidak terima dengan solusi mengoper Gray ke Bekasi. Ndilalah, orang Bekasi juga menolak sungguhpun mereka punya saran agar dikirim ke Jonggol saja.

Silakan tilik rekaman tangkap layar berikut.

Bidik layar tanggapan warganet atas ulah Kristen Gray (Sumber: Twitter)
Bidik layar tanggapan warganet atas ulah Kristen Gray (Sumber: Twitter)
Ternyata warga Jonggol juga menolak. Jadilah Gray dan kekasihnya dipingpong ke sana-sini. Coba lihat.

Bidik layar tanggapan netizen atas tingkah Kristen Gray (Sumber: Twitter)
Bidik layar tanggapan netizen atas tingkah Kristen Gray (Sumber: Twitter)
Begitulah warganet Indonesia apabila rasa keindonesiaannya terusik. Dalam perkara politik mereka bisa bercerai-berai. Dalam perkara ada yang menghina dan meremehkan Indonesia, tunggu dulu. Rujak Cingur dan Tahu Gejrot tidak tahu bahwa sila ketiga Pancasila langsung jadi kenyataan apabila rasa keindonesiaan kita tercabik-cabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun