Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Usai Divaksin, Raffi Ahmad Keluyuran Abaikan Protokol Kesehatan

14 Januari 2021   05:05 Diperbarui: 14 Januari 2021   07:59 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raffi Ahmad saat menunggu giliran menerima vaksin Covid-19 sesi pertama (Foto: bidik layar Kompas.tv)

"Raffi Ahmad hadir sebagai perwakilan kaum milenial supaya bisa menginspirasi, yakin terhadap vaksin, dan turut menyukseskan vaksinasi di Indonesia," papar Reisa Kartikasari kemarin (Rabu, 13/1/2021)

Tidak bisa dimungkiri, Raffi Ahmad termasuk selebritas papan atas yang memiliki pengaruh besar terhadap khalayak. Itulah alasan utama mengapa Raffi mendapat keistimewaan sebagai warga negara yang mendapat vaksin pada kloter pertama.

Keberadaan Raffi selaku pemengaruh (influencer) tentu saja sudah dipertimbangkan masak-masak oleh pihak Istana Kepresidenan. Ada efek domino yang diharapkan. Bukan sekadar berapa banyak makmum Raffi di YouTube atau media sosial lain, melainkan sekaligus menjadi teladan bagi kaum muda agar tidak ragu-ragu divaksin.

Dengan kata lain, Raffi dipercaya menjadi teladan. Pada kloter pertama, Raffi bersama Presiden Jokowi, Ketua IDI dr. Daeng M. Faqih, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, dan PB NU Kiai Ahmad Ishomuddin.

Karena keistimewaan selaku kloter perdana penerima vaksin, Raffi mendapat acungan jempol dari banyak kalangan. Dari kalangan sesama artis pun banjir pujian. Ambil contoh cuitan Ernest Prakasa. Bahkan, nama Raffi Ahmad sempat memuncaki topik tren di Twitter.

"Saya mendukung Raffi Ahmad divaksin duluan. Dia sangat berpengaruh bagi masyarakat luas dan Pemerintah butuh meyakinkan masyarakat untuk mau segera divaksin," kicau Ernest di Twitter.

Kicauan itu kontan disambar warga Twitter. Sebanyak 42,2 ribu warganet menekan suka, 396 memberikan twit kutipan, dan 5,8 ribu orang yang meretwit. Nama Raffi sungguh menjual, belum lagi pengaruh cuitan Ernest yang diamini khalayak.

Sayang sekali, Raffi ternyata kebablasan. Setelah menuai banyak pujian pada pagi hari karena divaksin pada kloter perdana, ia langsung keluyuran begitu malam tiba. Presenter sohor itu nongkrong bersama teman-temannya. Itu tidak apa-apa. Masalahnya, ia asyik berfoto ria tanpa memakai masker.

Netizen sontak melahap adegan keluyuran dan foto bareng tanpa masker itu. Tidak usah heran. Selaku figur tenar yang dikenal banyak orang, kelakuan Raffi pasti disoroti banyak orang. Wajar pula kalau banyak pihak yang misuh-misuh.

Silakan kembali pada harapan yang digembar-gemborkan oleh Ibu Reisa. Raffi diharapkan bisa memengaruhi kaum milenial. Memengaruhi apa? Memengaruhi pendapat generasi muda bahwa setelah divaksin maka mereka bisa bebas keluyuran tanpa memakai masker? Kacau.

Hak Raffi kalau mau keluyuran. Ya, itu benar. Raffi bebas merdeka mau ke mana-mana juga. Kata tetangga saya, seterah elo deh. Namun, Raffi adalah sosok yang baru saja diberikan peluang menjadi satu dari tujuh orang yang pertama-tama mendapat vaksin. Menteri Kesehatan saja tidak termasuk dalam kafilah pertama.

Mestinya Raffi mengingat alangkah bangganya dia tatkala menunjukkan kartu Vaksinasi Perdana Covid-19 Istana Kepresidenan Negara 13 Januari 2021. Kebanggaan itu seyogianya disertai rasa tanggung jawab, bukan diikuti rasa agul dan tinggi hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun