Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kuinta Meja Kaca

2 Januari 2021   22:30 Diperbarui: 2 Januari 2021   22:45 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: lovefurniture.ie

Kita masih bersama. Di ruang tamu. Di sisi
meja kaca yang cemburu pada sofa ungu
yang diduduki, ditiduri, bahkan dikentuti
tuannya. Padahal buat apa meja curiga.
Seperti Rindu, Cemburu harus diragukan.

Mungkin meja jarang dengar kelakar sofa.
Ia kira sofa enteng menahan beban. Rindu
harus dengar Cemburu--ia tembus ragu
dengan mempertanyakan. Kata Cemburu,
Rindu hanya suka hal yang baik-baik.

Kita masih bersama. Di ruang tamu. Di sofa
ungu yang mentertawai meja kaca berhias
makanan, bacaan, bahkan alat rias puannya
padahal sofa tak perlu tertawa. Seperti
Cemburu, Rindu harus terus dipertanyakan.

Sofa dongkol karena gerutuan meja kaca.
Ia kira meja kaca letih menanggung beban.
Cemburu mesti mendengar perih Rindu--
ia tahan pertanyaan dengan penyangkalan.
Kata Rindu, Cemburu hanya tahu hal buruk.

Siapa kita? Akukah meja kaca yang curiga
pada sofa? Engkaukah Rindu yang curiga
pada Cemburu? Kita masih bersama. Kita
akan terus bersama. Meski tak henti-henti
pertanyakan Rindu, ragukan Cemburu.

2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun