Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Onomatope dan Penulis Kaya Kata

6 Oktober 2020   18:47 Diperbarui: 12 Oktober 2020   16:35 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan yang masuk akal. Bagi penulis artikel politik yang saban hari berjibaku meronce fenomena teranyar, barangkali artikel ini kurang berarti. Politikus dan suara hewan jelas berjarak, sekalipun ada "tikus" dalam kata "politikus".

Lain hal jikalau Anda seorang penulis fiksi. Boleh jadi artikel ini berguna. Jika tidak hari ini, mungkin suatu hari nanti. Sebenarnya penulis nonfiksi yang biasa menggunakan gaya faksi, tulisan faktual yang dikemas dengan gaya fiksi, juga berpotensi membutuhkan artikel ini. Saya pikir begitu.

Maaf, saya berpikir lagi. Lupakan. Lebih baik kita mulai berpelesir. Ayo, kita mulai dari tiruan bunyi suara anjing. Bahasa Indonesia mencatat banyak kata yang bertalian erat dengan onomatope suara anjing.

Simpan dulu tabel di bawah ini sebelum Anda lanjut membaca artikel ini.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Jika melihat orang atau sesuatu yang asing, anjing akan menggonggong. Kata dasarnya gonggong. Jika merasa agak jengkel atau dongkol, anjing akan menyalak. Kata dasarnya salak. Kalau menjerit entah lapar entah geram, sebutannya dengking. Anjing mendengking.

Kalau ingin menakut-nakuti Anda, anjing memakai "kung-kung". Onomatopenya disebut dengkung. Perbuatannya disebut mendengkung. Manakala anjing kehilangan tabah sampai-sampai ingin main terkam, anjing akan menggereng-gereng.

Giliran Anda kesal sampai main pukul hingga anjing kesakitan, secara refleks anjing akan mengaing. Ada pula cengking, cengkung, dan lengking. Hati-hati jangan sampai anjing terlalu berat menanggung sakit, bisa-bisa ia melolong. Aduhai, banyak nian onomatope tentang anjing.

O ya, suara anjing bocah dan anjing akil balik tidak sama. Anjing dewasa menggonggong, anjing balita menguik. Maklum, taji dan gigi belum tumbuh. Jadi, kalau Anda merangkai deskripsi tentang bayi anjing yang mengongkong (menggonggong sangat keras, dari kata kongkong), Anda keliru.

Silakan simak sejenak tabel berikut ini.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Lain anjing lain ayam. Hindarilah menulis narasi seperti "ayam jantan berkotek". Itu salah kaprah, sebab yang berkotek pasti ayam betina dan ayam jantan bisanya berkokok. Giliran kena pukul atau ditangkap, ayam jantan dan betina akan kompak mengiuk. Kata dasarnya kiuk.

Selain kiuk, ayam juga punya onomatope kaok dan keok. Jika tertangkap dan memberontak ingin lepas berarti sang ayam mengaok. Jika takluk dan pasrah menerima nasib, jerit lirih ayam disebut mengeok. Manusia lantas meminjam kata keok bagi siapa pun "yang kalah atau dikalahkan".

Kambing juga unik karena bisa membebek. Ya, hewan yang takut hujan itu mengeluarkan bunyi "bek". Sebagian manusia menyebut suara itu "embek", sebagian lagi "embik". Malah ada yang menyebutnya "bebek". Jadilah mengembik, mengembek, dan membebek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun