Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Drone SAR dan Hasrat Tanggap Bencana

24 Juni 2019   16:30 Diperbarui: 25 Juni 2019   04:14 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DroneSAR menari di angkasa. Mengumpulkan dan merekam segala data yang dipinta | Foto: Dokpri

Sekali lagi, benak kita memang sudah digelimuni rasa cemas atas bencana. Sayang, kecemasan itu tidak disertai kesiapsiagaan menghadapinya. Dengan kata lain, kecemasan usang yang belum memacu hasrat sadar bencana yang memadai.

Pada mulanya cemas, selanjutnya bertindak. Henny Vidiarina, praktisi kebencanaan yang tergabung dalam Inovator 4.0 Indonesia (sebuah lembaga yang dikomandani Budiman Sudjatmiko), memantik semangat teknokrat di Inovator 4.0 untuk berinovasi di bidang kebencanaan.

Gayung bersambut. Irendra Radjawali, pakar drone dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence, AI) di Inovator 4.0, terpicu untuk mengembangkan hobinya mengutak-atik drone. Bergabung pula Victor, praktisi Pemelajaran Mesin (Machine Learning, ML). Kemudian diikuti inovator lain dari berbagai disiplin ilmu.

Kecemasanlah titik tolaknya. Keinginan menghadirkan teknologi terbaru sebagai bagian dari tanggap bencana kian terlecut. Maka lahirlah DroneSAR Manajemen Kebencanaan 4.0. Temuan itu disertakan pada Riset Kebencanaan 2019 yang digelar atas kerja sama antara IABI, BNPB, dan Universitas Pertahanan pada 18--19 Juni 2019 di Universitas Pertahanan Bogor.

DroneSAR, Sebuah Inovasi yang Menjanjikan
Di hadapan tiga juri Riset Kebencanaan 2019, Radjawali menguraikan tetek-bengek DroneSAR dengan lugas dan bernas. Waktu presentasi memang singkat, hanya 20 menit, tetapi paparannya mendekam di benak penghadir.

Kita sudah tahu bahwa Indonesia "intim" dengan bencana. Setelah tahu, mestinya kita beranjak pada sadar dan tanggap. Nah, DroneSAR ini merupakan "ranting kecil" dalam fase tanggap bencana. Memang ranting kecil, tetapi kehadirannya memastikan "daun" kesadaran dan ketanggapan kita bekerja dengan baik dan lancar.

Ada tiga jenis DroneSAR yang dikembangkan oleh Irendra Radjawali dan timnya. Pertama, DroneSAR dengan durasi terbang 2 jam. Drone ini bisa menempuh jarak sejauh 70 km. Wilayah jelajahnya mencapai 1.500 hektare. Guna menghasilkan data presisi, drone ini dilengkapi kamera RGB, Thermal, dan NIR LiDAR.

Kedua, DroneSAR VTOL. Durasi terbang, jarak tempuh, wilayah jelajah, dan kamera drone ini memang setara dengan tipe pertama, tetapi drone sudah dipercanggih dengan kemampuan terbang dan mendarat secara vertikal (vertical take off and landing).

Ketiga, DroneSAR Solardrone. Drone ini sudah diperkaya dengan panel surya di bagian atas sayapnya sehingga punya tabungan energi yag besar. Pada siang hari memakai tenaga surya, pada malam hari baterainya beraksi. Durasi terbangnya selama 10 jam, jarak tempuh 400 km, dan wilayah jelajahnya mencapai 6.000 hektare.

Bagi pengguna, DroneSAR sangat mudah dimanfaatkan. Tinggal terbangkan, drone menjelajah udara secara autopilot, menghimpun data atau merekam gambar secara manual, dan kembali ke landasan dengan selamat. Pengguna bisa pulang ke rumah. Boleh ongkang-ongkang kaki, boleh rebah-rebahan menunggu jam pendaratan drone. Boleh juga duduk di depan laptop untuk menikmati data yang dikumpulkan oleh drone.

Sangat mudah sekaligus memudahkan. Apakah hanya itu manfaat DroneSAR? Masih banyak. Dalam hal pemanfaatan, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan bersama DroneSAR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun