Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Titiek "Halusinasi" Soeharto

21 Mei 2019   00:35 Diperbarui: 21 Mei 2019   00:49 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Titiek Soeharto dan mantannya. | Foto: IDN Times

Pernyataan curang dari Ibu Titiek maupun koleganya, jika kita mau keluar dari gua dungu, sesungguhnya merupakan bensin yang ditumpahkan ke bara api. Biar rakyat tersulut, biar rakyat turun ke jalan. Turun ke jalan atas nama kedaulatan rakyat, melawan kecurangan, dan agama. Lalu bertakbir acapkali ada yang berorasi. 

Ibu Titiek, juga konco-konconya, pasti ikut turun. Apa susahnya panas-panasan sehari demi singgasana lima tahun. Sementara rakyat kebagian panas matahari, tenggorokan kering perut melilit, malah terancam batal ibadah puasanya, dan pulang dengan selamat jikalau demonstrasi tidak rusuh.

Apa yang akan kita lakukan sebagai rakyat? Andai kata saya rakyat Kertanegara pun, saya ogah ikut-ikutan unjuk rasa. Mending di rumah menunggu beduk Magrib tiba. [khrisna]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun