Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Kiat Menulis Surat Dinas

2 April 2019   11:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   05:55 4438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiat Menulis Surat Dinas | Dokumentasi Pribadi

Kelima, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Penggunaan -nya sangat keliru, sebab -nya adalah kata ganti orang ketiga. Surat resmi kok membawa-bawa orang ketiga. Maaf, ini canda belaka. Patut dicamkan bahwa surat resmi hanya menyertakan dua pihak, yakni pengirim selaku orang pertama dan penerima selaku orang kedua. Kata ganti orang pertama ialah aku dan saya. 

Jika pengirim mewakili lembaga atau organisasi maka kita dapat menggunakan kata ganti kami. Adapun kata ganti orang kedua, yakni pihak penerima, adalah Bapak atau Ibu atau Saudara. 

Perhatikan pula penggunaan kata diucapkan. Ingat kembali posisi pengirim surat selaku orang pertama. Sebaiknya gunakan "saya ucapkan" atau "kami ucapkan". 

Adapun penulisan terima kasih yang benar adalah dengan spasi. Bukan terimakasih atau makasih. Demikian pula dengan penulisan kerja sama, ada spasi di antara kedua kata tersebut.

Sebagai pembanding, silakan tengok contoh surat berikut.

Penulisan kerja sama yang keliru [Dokpri]
Penulisan kerja sama yang keliru [Dokpri]
Bayangkan saja, penganggit surat di Departemen Pendidikan Nasional tidak tahu penulisan kerja sama. Untung itu terjadi depalan tahun lalu.

Mari Merawat Bahasa Indonesia

Perlu disadari oleh penganggit dan penanda tangan surat bahwa surat resmi terkait dengan bahasa Indonesia yang baku. Dengan demikian, penganggit dan penanda tangan mesti paham akan hal-hal receh yang sudah mereka pelajari sejak sekolah menengah.

Baca juga: Contoh Surat Dinas yang Baik dan Benar

Masih ada penganggit surat resmi yang masih gagap membedakan di kata depan dan di- sebagai awalan. Perhatikan penulisan dilingkungan, mestinya di lingkungan pada contoh surat berikut.

Kesalahan penulisan (Dokpri)
Kesalahan penulisan (Dokpri)
Tiga contoh yang saya sajikan di atas merupakan surat resmi dari tiga lembaga pemerintah, yakni Kemenpora, Depdiknas (sekarang Kemendikbud), dan Kementerian Agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun