Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Penulisan Dengan

23 Januari 2019   13:53 Diperbarui: 15 April 2021   18:08 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber vektor: kisspng.com [Dokpri]

Berikut ini contohnya. (22) Kakek kami sekampung kakeknya. Alangkah someng atau ganjilnya kalimat itu. Bandingkan dengan: (23) Kakek kami sekampung dengan kakeknya. Akan tetapi, kesomengan atau keganjilan pada contoh (22) belum apa-apa dibanding kejanggalan dalam contoh berikut. (24) Cintaku semasa dengan cintanya: dia pada masa depanku, aku pada masa lalunya.

Apa yang someng, ganjil, atau janggal dari contoh itu? Sungguh someng orang yang setia menaruh dambaan hatinya pada masa depannya, padahal ia sudah ditaruh oleh pujaannya itu di lemari besi bernama masa lalu.

Orang someng seperti itu bertebaran di muka bumi. Akan tetapi, yang tersomeng di antara semua yang someng adalah ketika seorang penulis menganggap remeh rasa kata, rasa baca, dan rasa makna. Kilah "yang penting mau menulis" memang penting, tetapi memahami kaidah penulisan juga penting.

Tidak percaya? Coba saja menulis sebuah karangan tanpa tanda baca, tanpa spasi, atau tanpa  alinea. Bisa-bisa pembaca tulisan kita mendadak diserang bengek. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun