Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Kata Serupa Belum Tentu Semakna

8 November 2018   13:53 Diperbarui: 20 Maret 2019   11:44 2928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata "juara" pada kalimat (1) berarti "jagoan matematika", "yang terbaik dalam pelajaran matematika", atau "ahli matematika". Di samping itu, "juara" juga dapat digunakan untuk menyebut orang atau regu yang memenangi pertandingan terakhir.

(3) Willy juara I undian berhadiah itu.

Sekalipun "juara" berarti pemenang atau yang mendapat kemenangan, tetapi tidak berarti dapat dipertukarkan begitu saja dengan "pemenang" seperti pada contoh (3), lantaran "juara" tidak bisa kita pakai untuk menyebut 'orang yang menang undian'.

Kata "pemenang" dalam kalimat (2) berarti "orang yang menang" atau "orang yang mendapatkan". Dengan demikian, kita dapat merangkai kalimat "Kevin/Markus 'pemenang' Kejuaraan Dunia Bulutangkis".

Sungguhpun pemenang dapat dipakai untuk menyebut orang atau regu yang memenangi pertandingan atau perlombaan, tetapi tidak dapat digunakan untuk menyebut orang yang ahli atau jagoan. Jadi, kita tidak dapat menukar kata "juara" dalam kalimat (1) menjadi "pemenang" pada contoh berikut.

(4) Samuel pemenang matematika di sekolahnya.

Sekarang kita tilik perbedaan antara "tetapi" dan "namun". Banyak di antara kita yang menyangka kedua kata tersebut sefungsi atau dapat dipertukarkan. Padahal, kedua kata itu berbeda fungsinya.

Kita ambil satu perbedaan yang mencolok saja. Kata "tetapi" berfungsi untuk menggabungkan klausa dengan klausa dalam satu kalimat, sementara "namun" berfungsi untuk kalimat dengan kalimat. Sederhananya, "tetapi" untuk intrakalimat dan "namun" untuk antarkalimat.

Simak contoh berikut.

(5) Ranggan memang mencintaimu, tetapi dia sering melukai hatimu.

(6) Alinea memang sudah meninggalkanmu. Namun, dia masih sering menyebut namamu.

Kata "tetapi" dalam kalimat (5) tidak bisa ditukar dengan "namun". Sebaliknya, "tetapi" juga tidak bisa menggantikan "namun" pada kalimat (6). Kalaupun kita memaksa diri tetap mempertukarkan kedua kata itu, maka kita harus mengubah komposisi kalimatnya.

(7) Ranggan memang mencintaimu. Namun, dia sering melukai hatimu.

(8) Alinea memang sudah meninggalkanmu, tetapi dia masih sering menyebut namamu.

Biarpun demikian, kita bisa menggunakan "tetapi" sebagai penghubung antarkalimat. Dengan catatan, kata "akan" harus mendahului "tetapi". Begini contohnya.

(9) Alinea memang sudah meninggalkanmu. Akan tetapi, dia masih sering menyebut namamu.

Pendek kata, kita mesti waspada saat memilah atau memilih kata. Banyak kata yang terlihat serupa padahal berbeda makna dan fungsinya.

Sebagai bahan tilikan, silakan cermati infografis di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun