Saya selalu mengutamakan tiga hal ketika memilih kata. Ketiga hal itu adalah tepat makna, taat kaidah, dan rasa baca.Â
Tatkala makna kata sudah tepat dan tidak melanggar kaidah tata bahasa, belum tentu satu kata spontan saya taruh ke dalam kalimat. Kata itu masih harus melewati bilik pindai rasa baca.
Gagasan yang kita paparkan dalam tulisan, sesegar dan sebrilian apa pun, mudah menguap apabila tulisan kita hambar. Akibatnya, ide yang kita lontarkan kehilangan gereget. Pembaca malah kecewa alih-alih tercerahkan. Sekecewa saat membeli makanan di restoran ternama. Sudah dibayar mahal, eh, ternyata citarasanya tidak sesuai selera. Dimakan tidak enak, tidak dimakan sayang uang.Â
Saya selalu berupaya agar tidak mengecewakan pembaca. Itu sebabnya saya tidak asal-asalan dalam menulis. Setiap tulisan niscaya melewati pendalaman gagasan, pengendapan konsep, pengumpulan bahan, dan pemilihan kata. Saya tidak ingin pembaca rugi. Saya paham bahwa kuota mahal, waktu pampat, otak mumet, hati letih, masih pula diberati oleh tulisan saya yang tiada guna. Aih!
Sekarang, coba kalian luangkan waktu untuk membaca tulisan ini hingga rampung. Saya berharap tulisan ini berfaedah dan tidak membuat pikiran kalian berantakan. O ya, bahasa Indonesia itu kaya. Kata berantakan atau acak-acakan saja punya 26 varian.Â
Coba lihat data berikut.
Ketika menulis Natisha, novel yang menyingkap sisik-melik cinta dan tradisi Bugis-Makassar, saya sengaja memilih 111 kata yang jarang digunakan pengarang lain dalam novel anggitan mereka.
Bagaimana cara saya memilih 111 kata tersebut? Butuh sebulan penuh membuka lembar demi lembar kamus bahasa Indonesia. Saya pilih kata demi kata, lalu saya catat dengan tekun.
Mengapa saya rela serepot itu membelalaki kamus? Saya ingin kata yang saya pilih benar-benar sesuai dengan makna yang saya inginkan. Saya tidak ingin keliru. Hasrat hati menulis melenyut alias duduk termenung, ternyata malah menulis menceratuk alias duduk dengan kepala sedikit menunduk. Sama-sama duduk, namun posisi duduknya berbeda. Saya tidak mau begitu.