Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Hari Bekerja Sepenuh Hati

31 Mei 2018   20:10 Diperbarui: 1 Juni 2018   01:11 3588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Shutterstock

Aku selalu suka Rabu. Inilah hari paling sibuk. Akhir pekan masih jauh dan libur belum kelihatan. Seorang rekan sedang mengupas air mata. Sesekali ia mendesah karena konsentrasinya pecah. 

Barangkali ia belajar menjadi robot dan bekerja tanpa Hati. Barangkali ia masih manusia yang pelan-pelan berusaha membenci Harapan. Pada Rabu, bekerja mestinya tidak memamerkan rupa-rupa kesedihan.

4

Aku selalu menyukai Kamis. Tak peduli Kamis pada tanggal tua. Bagiku, Kamis adalah kamus tabah. Loyalitas persis seperti cinta, tak pernah peduli waktu.

Orang-oramg sekantor sibuk melirik jam, bagaikan pengendara menghitung detik hingga lampu hijau menyala. Orang-oramg sekantor ada di sini, tetapi pikiran mereka rasanya sedang di sana: tagihan bank, cicilan kendaraan, biaya sekolah dan jajan, juga pensil alis dan bulu mata yang minta segera diganti. Pada Kamis, orang-orang lupa bahwa kewajiban mendahului hak.

5

Aku paling menyukai Jumat. Tak peduli atasan marah-marah tanpa alasan. Seperti nenek cerewet yang nyinyir pada kesalahan. Di mana-mana atasan selalu begitu. Masalah di rumah kadang diboyong ke kantor. 

Begini salah, begitu salah. Apa-apa membentak dan mengentak. Sedikit-sedikit menunjuk-nunjuk dan marah-marah. Seakan-akan jika tidak mencak-mencak beliau akan kehilangan wibawa. Pada Jumat, bawahan adalah karang yang tabah menyapa deras ombak.

6

Aku paling mencintai Sabtu. Tak peduli sesekali diminta lembur. Aku melihat sesuatu pada Sabtu yang sangat menghibur. Sabtu adalah hari spesial, satu-satunya saat tepat bagi kamu dan aku menyatakan dan menyatukan hati.

Pada Sabtu, aku mengingat kantor sebagai rumah hening. Dari sana kutemukan cara dan jalan menuju kamu dan harapan.

7

Aku benci Hari Minggu. Sendirian di rumah. Tidur dan malas-malasan. Inilah hari waktu Hati dipukul-pukul sunyi.

2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun