Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

In Memoriam Eugene N. Parker (1927-2022), Penemu Angin Matahari

7 Oktober 2022   15:27 Diperbarui: 7 Oktober 2022   15:32 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Tanggal 15 Maret 2022, Prof. Emeritus Dr. Eugene N. Parker mangkat. Nama Eugene N. Parker adalah ikon abadi untuk teori angin Matahari. Dunia astrofisika Matahari saat ini masih berduka dan merasa sebuah kehilangan besar. Dalam dunia ilmu pengetahuan, nama Eugene N. Parker berada dalam peringkat teratas bersama Stephen Hawking. Parker dua kali menjabat sebagai ketua Departemen Astronomi dan Astrofisika, dan juga menjabat sebagai ketua bagian astronomi National Academy of Sciences di AS.

Selagi masih hidup, ia masih menyaksikan bahwa namanya telah diabadikan dalam nama Probe Solar Parker, wahana antariksa yang diluncurkan NASA ke Matahari pada tahun 2018 di Cape Canaveral. Probe itu kini berada di lapisan Korona matahari untuk waktu yang lama. Probe kini berjarak 10,4 juta km dari Matahari. Sejak tahun 2018, Probe sudah menyelesaikan beberapa kali putaran mengeliling Matahari.

Prof. Emeritus Eugene N. Parker dikenal amat luas secara internasional karena mengusulkan konsep angin matahari pada tahun 1958, sebuah gagasan yang pertama kali ditanggapi dengan skeptis hingga langsung diejek. Tetapi tak lama kemudian, pada tahun 1962, pesawat ruang angkasa NASA Mariner II terbang ke Venus dan menemukan aliran partikel yang konstan. Aliran ini disebut angin matahari, ternyata sangat berpengaruh terhadap cara kerja Tata Surya, termasuk kehidupan kita di Bumi. Angin Matahari menyelimuti planet-planet, melindungi kita dari radiasi berbahaya. Tetapi juga kadang-kadang mengganggu komunikasi kita, dalam kasus semburan matahari.

Teori itu kemudian terbukti benar. Dengan bantuan Probe, pada tahun 2019, NASA menemukan zigzag  magnetik di angin Matahari. Teori angin Mataharinya Parker telah membentuk kembali gambaran kita tentang ruang dan Tata Surya. Parker melanjutkan untuk merevolusi bidang astrofisika, mengungkap fisika kompleks di balik medan magnet di ruang angkasa dan dinamika plasma.

Selama karirnya, Parker juga mempelajari sinar kosmik dan medan magnet galaksi, di antara banyak topik terkait lainnya. Ide-idrnya termasuk asal usul medan magnet, yang dikenal sebagai teori dinamo, disipasi cepat medan magnet, struktur gelombang kejut magnet dan difusi sinar kosmik berenergi tinggi. 

Parker menulis empat buku: Interplanetary Dynamical Processes (1963), Cosmical Magnetic Fields: Their Origin and Their Activity (1979), Spontaneous Current Sheets in Magnetic Fields, with Applications to Stellar X-rays (1994), dan Conversations on Electric and Magnetic Fields di Kosmos (2007). 

Semoga beristirahat dalam damai abadi, Prof. Emeritus Dr. Euegene N. Parker! Oleh karena jasamu yang sangat besar, namamu dikenang abadi.

Sumber Referensi:

1. Eugene Parker Dead di NYtimes.com.

2. Eugene Parker Legendary Figur Solarscience and Namesake Parker Solar Probe di News.uchicago.edu.

3. Groundbreaking Heliophysicisst Eugene Parker Has Dead di astronomy.com. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun