Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tahun 2030, Jepang Akan Kirim 3 Satelit Lagi Dampingi Akatsuki ke Venus

6 September 2022   06:33 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:51 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jepang adalah salah satu negara Asia yang sudah maju dalam ilmu dan teknologi ruang angkasa. Kondisi planet Venus sudah cukup lama menjadi salah satu objek penelitian para ilmuwan Jepang. 

Planet Venus adalah salah satu planet di tata surya yang paling banyak diperhatikan oleh masyarakat internasional. Untuk itu, sejak tahun 2010, Jepang telah meluncurkan satelit Akatsuki ke permukaan Venus. 

Satelit/probe  Akatsuki adalah satelit khusus pemantau iklim di Venus milik Jepang yang dibuat dan diluncurkan sendiri oleh Jepang di pusat antariksa Jepang, Tanegashima Space Center 2, pada 20 Mei 2010 yang lalu dan telah mencapai Venus 6 bulan kemudian. 

Tetapi karena beberapa alasan, Akatsuki berhasil mengorbit Venus sejak tahun 2015. Akatsuki mencapai pendekatan terdekat dengan Venus pada tanggal 6 Desember 2010, saat itu Akatsuki hanya berjarak 550 km saja dari permukaan Venus. 

Menurut Prof. Imamura dari Universitas Tokyo, Venus memiliki fenomena rotasi super di atmosfer Venus. Atmosfer Venus bergerak timur-barat di sepanjang khatulistiwanya, mengorbit planet hanya dalam empat hari. 

Secara paralel, dua arus lain bekerja di planet Venus, yaitu: angin yang mengalir secara membujur dari ekuator menuju kutub pada siang hari, dan angin yang bertiup dari kutub menuju pita ekuator pada malam hari.

Sejauh ini satelit Akatsuki sudah berhasil mengungkap pergerakan awan Venus, situasi iklim malam hari di Venus dan dinamika meteorologi permukaan planet Venus. Kecepatan rotasi Venus adalah 62,52 km/jam. Akatsuki juga mempelajari Fisika awan Venus. 

Siang di Venus berlangsung selama 116 hari 18 jam. Sedangkan malam di Venus bisa berlangsung selama 58 hari. Malam di Venus adalah situasi ketika bagian Venus mendapatkan hanya sedikit sinar matahari. 

Diperkirakan Jepang akan menambah lagi 3 probe/satelit lagi, yaitu:  DaVinci+, One Vision dan Veritas yang akan menemani Akatsuki di Venus pada tahun 2030. 

Profesor Takeshi Imamura dari Universitas Tokyo terus mengamati planet Venus melalui satelit Akasuki Jepang. 

Ia menganalisis lapisan atmosfer Venus, menyelidiki rotasi super atmosfer Venus dan pergerakan angin di atmosfer Venus dengan menggunakan 5 kamera infrahmerah berbeda di satelit Akatsuki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun