Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Komet ISON dan Pandemi Covid-19

28 Juni 2022   09:22 Diperbarui: 28 Juni 2022   10:53 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komet ISON muncul lagi pada tahun 2018. (Foto: Iso.org).

Pada tahun 2018 atau tepat 4 tahun lalu, para astrolog merasa sangat aneh. Sebab tiba-tiba  komet ISON muncul lagi. Padahal oleh para astronom, komet ISON dinyatakan sudah terbakar-hangus pada tahun 2014. Di tahun 2013 lalu, keindahan komet ISON telah membuat komet ISON diproklamasikan sebagai komet abad ini. Sayang sekali, kemunculannya pada tahun 2018 bukan membawa berkah, tetapi wabah bagi dunia, kata para pakar horoskop. 

Terbukti, pandemi Covid-19 yang terjadi mulai pada tahun 2019 lalu, adalah hanya satu tahun setelah pemunculan kembali komet ISON pada tahun 2018. Saat komet ISON muncul kembali tahun 2018, para astrolog sudah mengumpulkan semua energinya untuk menafsir tanda alam yang menonjol di langit ini. Ramalan para astrologi ini dimanfaatkan oleh para ahli teori konspirasi. 

Di tahun 2018, para ahli teori konspirasi menghubungkan pemunculan komet ISON dengan akhir dunia. Soalnya sejak tahun 2014, para ahli astronomi yang bekerja di stasion antariksa SOHO dan Hubble menyatakan bahwa komet ISON sudah dinyatakan hangus dan terbakar karena jaraknya hanya 600 juta km dari Matahari. 

Pemunculan kembali komet ISON pada tahun 2018 membuat para ahli teori konspirasi meramalkan bahwa kiamat dunia sudah dekat. Para ahli konspirasi menemukan bahwa komet ISON dimangsa UFO. Mereka juga mengatakan bahwa Komet ISON adalah benda angkasa yang disebutkan dalam Wahyu Yohanes sebagai pertanda akhir dunia. 

Satu tahun kemudian yaitu tahun 2019, Pandemi Covid-19 mewabah dan ekonomi dunia mengalami kemunduran. Benar, komet ISON yang muncul kembali pada tahun 2018 membawa bencana global. Dunia terhenyak. Astrologi ternyata mampu memprediksi masa depan dengan sangat akurat.  

Komet ISON ditemukan oleh Teleskop ISON pada 21 September 2012. Ia diumumkan  sudah terbakar akibat angin Matahari pada tahun 2014 - dinamai komet ISON sesuai nama Teleskop penemunya Teleskop ISON (International Scientific Optical Network). Saat ditemukan, komet ISON masih berupa titik kecil yang redup. Kemudian segera menjadi jelas bahwa ISON adalah komet khusus karena berasal dari ujung tata surya.  Dalam jarak yang sangat dekat dengan Matahari, komet menjadi sangat terang. Komet ISON memiliki berat sekitar 11.500 ton, jika disatukan ini akan menghasilkan bola dengan diameter 280 meter, ekornya memiliki panjang kira-kira 240.000 kilometer.

Komet ISON adalah komet abad ini. Keindahan komet ISON adalah luar biasa. Sayang sekali, ia sudah hancur oleh serangan badai Matahari. Pemunculannya kembali tahun 2018 adalah arwah sang komet. Bagi umat manusia, kehancuran komet ISON tahun 2014 akibat serangan panas badai Matahari adalah pertanda ketidakharmonisan tata surya. Umat manusia bertanggungjawab penuh untuk mengharmoniskan kembali Matahari agar tata surya kembali sehat dan kehidupan di dunia dapat kembali berjalan normal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun