Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Teologi dan Alam Semesta Menurut Aristoteles

30 April 2022   04:35 Diperbarui: 30 April 2022   05:07 4099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menurut Aristoteles, alam semesta memiliki 3 unsur, yaitu: unsur ruang-waktu, unsur materi-energi dan unsur hukum fisika. Semua unsur alam semesta ini dapat dimengerti dari 3 elemen, yaitu: materi, bentuk dan perubahan. 

Pembentuk suatu materi adalah zat. Menurut definisinya, zat adalah sesuatu yang menempati suatu ruang dan memiliki massa. Setiap benda terdiri dari zat atau materi. Materi atau zat berguna apabila zat atau benda itu memiliki keutamaan-keutamaan tertentu. 

Dalam bukunya Metafisika pada subbuku Lambda, Aristoteles menekan keutamaan-keutamaan zat atau materi. Aristoteles menjelaskan bahwa ada tiga jenis zat: dua jenis zat pertama dapat dilihat, yaitu: (1). Zat yang dapat rusak /binasa, (2). Zat yang tidak dapat binasa, kedua jenis zat ini merupakan subjek ilmu alam, (3). Zat yang kebal terhadap perubahan, zat jenis ini merupakan subjek ilmu logika dan ilmu matematika, zat ini tidak dapat dilihat.

Asal-Usul Teologi

Menurut Aristoteles, ilmu teologi menyelidiki pertanyaan apakah ada beberapa sumber umum untuk semua substansi zat? Aristoteles mengidentifikasi sumber umum ini sebagai "penggerak utama" ilahi. Pasti ada sejenis zat yang kekal dan tidak berubah karena bumi dan waktu tidak dapat binasa, jadi pasti ada zat di dalamnya yang juga tidak dapat binasa. 

Substansi abadi ini tidak memiliki potensi, tetapi hanya aktualitas, dan aktualitas abadinya membuat dunia menjadi abadi juga. Substansi abadi ini juga harus menjadi penggerak utama, sumber dari semua gerakan dan perubahan dalam kosmos. Untuk menjadi penggerak primer, zat ini sendiri harus tidak bergerak. Penggerak utama adalah objek keinginan atau kehendak untuk benda-benda langit, menyebabkan mereka bergerak. Penggerak utama adalah objek keinginan yaitu kehidupan yang sebaik mungkin.

Alam Semesta

Secara astronomis alam semesta disebut jagat raya dan  terdiri dari trilyunan galaksi, tidak seluruhnya diberi nama. Sampai sekarang berbagai rasi bintang, planet-planet diberi nama sesuai salah satu dewa atau dewi Yunani kuno antara lain karena kebajikan-kebajikanya. Jadi benda-benda langit di alam semesta yang baik adalah abadi, yang jahat akan menghilang/meledak dan menjadi supernova. 

Bagi Aristoteles, jika kita memahami alam semesta harus berangkat dari keyakinan terhadap keberadaan Tuhan. Aristoteles mengidentifikasi penggerak utama ini dengan Tuhan yang ramah, yang menghabiskan waktunya dalam kontemplasi kontemplasi itu sendiri. 

Meskipun tampaknya, Aristoteles ragu-ragu mengatakan bahwa apakah penggerak utama itu tunggal atau penggerak utama ganda. Mungkin terpengaruh oleh paham dewa-dewi Yunani kuno, Aristoteles mengatakan jika penggerak utama itu banyak maka jumlah mereka, berdasarkan perhitungan astronomi, adalah 47 atau 55. Dalam bukunya Metafisika, Aristoteles menjelaskan bahwa karena penggerak utamanya baik, ini berarti alam semesta secara keseluruhan baik berjumlah 47 atau 55.  Jadi benda-benda alam semesta yang baik itu abadi, terbatas dan dapat diberi nama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun