Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Berbasis Mesin, Menerapkan "Metode Kerja Mandiri" dalam Pendidikan

25 Agustus 2021   04:29 Diperbarui: 27 Agustus 2021   04:15 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak melukis. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Di era digital ini, proses pendidikan yang paling cocok adalah dengan menerapkan "metode bekerja" mandiri, bukan dengan memakai metode belajar seperti dahulu. 

"Metode bekerja" mandiri digunakan dalam pendidikan karena basis dari pendidikan saat ini dan pekerjaan masa depan para siswa dalam dunia kerja adalah mesin-mesin atau alat-alat, termasuk peralatan digital. Dalam metode ini para siswa tidak harus datang ke sekolah tiap hari, melainkan hanya melaporkan hasil pekerjaannya kepada guru pengawasnya. 

Untuk kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan menenun dapat diadobsi dalam pendidikan di sekolah-sekolah di NTT. 

Sebab, kegiatan menenun bagi para siswa adalah kerja yang membutuhkan peralatan tenun baik tradisional maupun modern. Selain itu kegiatan ini dapat mendatangkan kesejahteraan hidup dan materi.

Dengan metode kerja, perlu ada pembatasan dalam jumlah peserta didik dan para guru. Sedapat mungkin para siswa dan para guru harus memiliki latar belakang yang beragam dalam bahasa, asal-usul, dll. Keragaman budaya merupakan kekuatan sebuah sekolah. 

Sekolah hendaknya tidak boleh menerima terlalu banyak para siswa, seperti pada masa lampau. 

Jumlah para siswa dibatasi, misalnya untuk sebuah SMA hanya mencapai  jumlah minimal 120 untuk seluruh sekolah dengan dianjurkan prioritas jurusan pada jurusan IPA (Kelas X IPA, XI IPA dan XII IPA). 

Agar para siswa dan para guru dapat dengan mudah diperhatikan oleh kepala sekolah. Sehingga normalnya dengan jumlah siswa ini hanya membutuhkan sekitar 10 guru saja untuk setiap sekolah.

Aktivitas menenun di sekolah adalah salah satu wujud penerapan 'metode bekerja' mandiri dalam pendidikan. (Foto: Ist via nttpost.com).
Aktivitas menenun di sekolah adalah salah satu wujud penerapan 'metode bekerja' mandiri dalam pendidikan. (Foto: Ist via nttpost.com).

Terutama guru MIPA dan budi pekerti atau paedagogi. Semua guru mata pelajaran memiliki kemampuan dapat memberikan bimbingan dan konseling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun