Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merumuskan Model Kurikulum Darurat Tahun Ajaran 2021/2022

22 Juni 2021   10:13 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:37 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebaiknya masa liburan panjang pada bulan Juni 2021 ini merupakan kesempatan emas bagi para guru untuk mengikuti Bimtek Pembelajaran online sampai mendapatkan Sertifikat profesional Pembelajaran Digital oleh pemerintah. Sertifikat itu hendaknya merupakan jaminan mutu bagi kelayakan seorang guru. 

Dengan berkembangnya situasi baru terkait penularan oleh mutasi virus SARS-CoV-2 yang membuat Pulau Jawa dan Sumatera terkena Darurat Covid-19, sudah selayaknya pemerintah memberlakukan kembali model Kurikulum Darurat terbaru untuk Tahun Ajaran 2021/2022 di seluruh Indonesia. Tentunya Kurikulum Darurat T.A. 2021/2022 harus merupakan hasil evaluasi menyeluruh atas pencapaian Kurikulum Darurat 2020/2021 yang lalu secara jujur pada setiap sekolah. 

Isi evaluasi itu harus terkait hasil dari kinerja peralatan digital dan substansi muatan Kurikulum Darurat 2020/2021 yang lalu. Lembaga pendidikan harus mendapatkan peralatan digital terbaru yang relevan dan dapat menjawabi kebutuhan pembelajaran digital. Agar pembelajaran digital dapat berlangsung sukses dalam T.A 2021/2022 nanti. 

Evaluasi atas Kurikulum Darurat 2020/2021 yang lalu harus secara jujur harus memberikan masukan penting mengenai arah Pendidikan di masa depan terkait masa pasca Pandemi Covid-19. 

Di daerah-daerah zone merah Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus tetap dilaksanakan dalam porsi tertentu. Bahkan prosentasinya bisa lebih dari 60% dari seluruh pembelajaran di sekolah. Hal ini mengingat cara penularan varian baru virus SARS-CoV-2 lebih hebat dan jauh lebih berbahaya dari cara penularan virus SARS-CoV-2 generasi pertama pada tahun ajaran 2020/2021 lalu sampai vaksin oral sebagai jenis vaksin kedua diberikan pada seluruh warga, termasuk anak-anak. Muncul harapan baru bahwa vaksin oral lebih efektif karena vaksin berwujud pil atau kapsul yang dapat ditelan secara mudah dan berharga murah. 

Basis Kurikulum Darurat 2021/2022 adalah sistem belajar di rumah dengan bantuan orang tua dan para guru. Pada dasarnya pembelajaran harus dilakukan Dalam Jaringan, maupun Luar Jaringan. Untuk model pembelajaran Dalam Jaringan, tidak semua sekolah melaksanakan pembelajaran digital karena keterbatasan peralatan digital, SDM yang belum handal, keterbatasan Laptop dan HP serta masalah penyediaan kuota Internet. Para guru juga belum memiliki Sertifikat Pelatihan Pembelajaran Digital dengan memastikan ketersediaan peralatan digital terbaru guru untuk PJJ. 

Dengan segala keterbatasan yang ada, Kurikulum Darurat 2021/2022 dapat juga mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Selain 2 hal tersebut, kegiatan pembelajaran harus menumbuhkembangkan kompetensi literasi bahasa, literasi matematik, literasi sains, literasi media, literasi teknologi dan literasi visual. Pada akhirnya hasil Kurikulum Darurat 2021/2022 diharapkan dapat merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking, Collaborative, Creativity, dan Communicative) dalam diri para siswa.

Tentang isi dan substansi Kurikulum Darurat 2021/2022 setiap Mata Pelajaran (Mapel) diserahkan kepada Dinas Pendidikan setempat. Melalui MGMP, para guru harus harus mempu menyusun Pedoman Kurikulum Darurat 2021/2022 berbasis Dalam Jaringan dan Luar Jaringan. Pelaksanaan pembelajaran harus juga memperhatikan protokol Covid-19 dan fleksibilitas kinerja guru dan siswa harus tetap dijaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun