Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Koperasi Kredit Harian, Papalele dan Pasar Tradisional

18 Agustus 2020   03:10 Diperbarui: 18 Agustus 2020   03:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pedagang di pasar baru Atambua. (Foto: Timordaily.com).

Sebagai markas, kelompok koperasi ini biasanya menyewa sebuah rumah untuk tempat mereka mangkal dan menyusun tata organisasi. Kebanyakan mereka adalah para penagih uang cicilan harian bagi nasabah yang membayar cicilan harian. Setiap kelompok pengelola koperasi tampaknya dikoordinasi oleh seorang 'senior" koperasi dan beberapa admin. 'Senior' koperasi itu memimpin dan mengorganisasi banyak penagih cicilan harian.

Para penagih dari koperasi kredit harian selalu menagih dari para nasabah setiap hari. Pada setiap malam, para penagih berkumpul dan membuat evaluasi. Biasanya para penagih koperasi itu makan dan tidur bersama di rumah sewaan. Mereka makan bersama dan esoknya mereka melakukan tugas sesuai dengan pembagian tugas.

Saya pernah menelusuri untuk mengetahui dari sumber mana para pemberi kredit koperasi kecil harian ini mendapatkan dana. Ternyata mereka bersandar pada koperasi-koperasi besar yang sudah mapan berdiri, termasuk koperasi-koperasi milik TNI dan Polisi, dll. Koperasi-koperasi besar milik institusi kuat di Indonesia telah memberikan modal kepada para pengurus koperasi untuk mereka kelola di desa-desa. Selanjutnya para pengelola itu memberikan kredit ringan supercepat yang dibayar setiap hari kepada para warga yang berminat.

Kehadiran koperasi-koperasi kredit kecil di desa-desa dan wilayah-wilayah di pinggiran kota itu memang menjawab kerinduan para warga terhadap modal kecil. Sejauh ini tidak ada banyak keluhan dari para penerima kredit kecil semacam itu. Sehingga saya mengambil kesimpulan bahwa semua pihak terlihat senang dengan cara koperasi memberikan kredit uang cepat semacam itu. Para pemberi kredit dan para warga penerima kredit merasa puas dengan cara demikian.

Faktor-Faktor Penyebab 

Faktor-faktor penyebab adanya koperasi-koperasi yang menyediakan kredit kecil, ialah:

(a). Pasar rakyat adalah sebuah tradisi ekonomi-kultural dalam masyarakat tradisional. Bagi warga, geliat ekonomi harus dilakukan tiap hari untuk dapat hidup. Sehingga tidak mengherankan bahwa di NTT, meskipun warga tidak ada uang, mereka tetap pergi ke pasar tradisional setiap hari atau pada hari tertentu dalam seminggu.

(b). Pasar tradisional mingguan adalah sarana sosialisasi dan pergaulan. Setelah seminggu lamanya bekerja di kebun, mereka bertemu di pasar sekali seminggu untuk bertukar informasi dan merasakan kegembiraan bersama.

. Keinginan para warga dalam membangun usaha kecil dengan sangat cepat, misalnya: penjualan panganan ringan (kripik, kue, Aqua, roti, permen, rokok,dll), bengkel motor, pertanian, peternakan, dll. Usaha-usaha kecil ini membutuh modal kecil yang secepatnya dicairkan dan dibayar. Cicilan kredit harian itu selalu ditagih para petugas koperasi kredit harian setiap hari. Penagihan kredit harian itu biasanya terjadi sekitar jam 05.30 sore. Jika nasabah berusaha dan berdagang dengan tertib dan sungguh-sungguh disiplin maka kredit cicilan itu bisa dibayar secara tuntas lalu mengambil kredit kecil lagi. Dengan demikian mereka bisa membangun usaha secara cepat dan tidak perlu membuang waktu dan tenaga untuk mengurusi kredit di bank-bank.

(d). Gejolak pada warga untuk mendapatkan kredit kecil dapat dipenuhi. Kredit kecil dengan cara mencicil harian ini sebagai cara pemberi kredit untuk bisa meredam keinginan kuat para warga untuk meminjam uang di bank-bank.

(e). Para wanita dan pria rumahan memilih kredit harian dari koperasi-koperasi untuk membuka usaha kecil demi mengatasi kehidupan ekonomi mereka setiap hari.

(f). Faktor kebutuhan rumah tangga yang mendesak seperti makan-minum dan uang untuk biaya pendidikan bagi anak-anak sekolah menyebabkan mereka mengambil kredit harian dengan cara ini untuk membangun usaha.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun