Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tarian dan Musik Menurut Plato

2 Agustus 2020   23:41 Diperbarui: 4 Agustus 2020   01:38 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Jaipong. (Foto: Made-blog.com).

Tetapi efek dari pengasuhan yang baik sejak anak-anak ini sering hilang selama seumur hidup. Karena itu efek senang dan bahagia ini harus diperbarui dengan musik dan tarian meriah. Untuk itu, festival dengan musik dan tarian melayani tujuan kesenangan, kegembiraan dan kemakmuran ini. Hampir setiap makhluk muda aktif secara alami, ia ingin mengekspresikan dirinya dengan suara dan gerakan seperti: melompat dan terus melompat.

Gerakan tarian adalah kacau untuk hewan. Hanya manusia yang memiliki rasa ritme dan harmoni. Sedangkan seni musik dapat mengarahkan keinginan muda untuk bergerak dengan cara yang bermanfaat. Jika seseorang dibesarkan dengan cara yang baik, dengan banyak kebajikan dan karenanya memiliki banyak keindahan dalam jiwanya, tentu dia menikmati hal-hal yang indah terkait musik, syair dan tarian. Hal-hal ini harus ditunjukkan secara fisik dengan menyanyi dan menari dengan segala yang indah melalui suara, alat-alat musik dan tarian.

Postur dan melodi yang indah melalui nyanyian dan tarian yang indah menunjukkan bagaimana seseorang dibesarkan. Musik ditunjukkan pada putaran paduan suara pada kesempatan festival. Mereka yang berbudi luhur selalu menikmati yang indah dengan menyanyi dan menari. Itu adalah cita rasa karakter seorang yang bijaksana. Hal ini sama terlihat dalam gerakan postur dan suara orang yang berani meskipun ia berada dalam kesusahan akan berhasil dalam hidupnya. Tetapi orang yang pengecut tidak berani dalam kesusahan akan gagal. 

Sering orang menjadi sukses karena dia mengambil inspirasi dari musik dan tarian meskipun ia berada dalam kesusahan. Musik dan tarian bagi penikmatnya dapat mengalahkan kesusahaan besar yang diderita orang tersebut.

Karena hubungan antara kondisi mental dan penampilan fisik, pemilihan lagu dan tarian tidak boleh dibiarkan begitu saja, tetapi harus dipilih dengan penuh pertimbangan dan bijaksana. Kompetensi untuk membuat keputusan di bidang ini bukan milik artis atau publik, tetapi hanya untuk para politisi yang ulung. 

Berkat kebijaksanaannya, seorang politisi tahu bagaimana menilai efek psikologis dari musik dan tarian. Dengan demikian musik dan tarian harus diatur oleh hukum. Musik dan tarian dapat mengorganisasi massa untuk mendukung program seorang politisi.

Kesenangan yang dangkal seharusnya tidak bisa lolos dalam kriteria seleksi, meskipun tidak ada masalah dengan penilaian oleh orang banyak. Sikap manusia harus ditiru dalam tarian dan nyanyian. Musik dan tarian adalah kebajikan-kebajikan yang membuat orang senang. Sedangkan hal-hal buruk tidak bisa ditiru dan orang membenci dan memusuhi hal-hal buruk.

Keharmonisan jiwa dan tubuh menuntut bahwa yang saleh dan cantik secara emosional hanya muncul dalam paduan suara dengan melodi dan ritme yang sesuai. Orang saleh mengekspresikan sikap berbudi luhur melalui musik dan tarian. Musik dan tarian dapat memikat jiwa anak-anak yang masih lembut dan memenangkan mereka untuk kebajikan.

Dengan menyadari pentingnya tarian dan musik, maka bagi Plato, aktivitas tarian dan musik tidak berakhir pada masa remaja. Musik dan tarian harus berlanjut sampai usia tua. Meskipun hubungannya dengan musik dan tarian berubah seiring bertambahnya usia. Karena itu, di samping dua paduan suara anak-anak dan remaja, paduan suara ketiga untuk pria dewasa antara usia tiga puluh dan enampuluh harus dibentuk oleh negara. (*).

Sumber:

(1). Wikipedia ins Deutsch. (2020). Nomoi (Plato). https://de.wikipedia.org/wiki/Nomoi, diakses pada 02 Agustus 2020.

(2). Schoepsdau, Klaus. (1994). Platon: Nomoi (Gesetze), Uebersetzung und Kommentar. Teilband 1: Goettingen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun