Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Era "Booming" Media, dari Teknologi ke Konten-konten Berkualitas

2 Oktober 2017   09:05 Diperbarui: 2 Oktober 2017   12:20 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Era hosting berubah ke era konten (Gambar://www.jagoanhosting.com)

Sejak Platform Web menjadi booming Media-Media Online banyak pegiat jurnalisme mencurahkan segala perhatian untuk pengembangan dan pembuatan Web. Saat-saat awal, tak ada Platform Media yang dapat menandingi Platform Web. Sejak 2002 hingga kini atau sudah lebih dari 15 tahun, Platform Web di dunia online menjadi segala-galanya dalam Media. Mulai dari Media sosial seperti Facebook dan Twitter ramai-ramai mengolah Platform Web menjadi lebih efektif dan indah. Saat itu perhatian netizen memang lebih terarah kepada Web sebagai Platform bukan konten. 

Limabelas tahun lebih para pembuat konten dan berita belum dilihat sebagai agen terpenting. Alhasil kaum blogger, tak mendapatkan tempat di jagat produktivitas materi. Kesejahteraan lebih menjadi milik para pencipta dan perancang Platform Web. Sebagai seorang blogger yang lahir pada tahun 2011, saya menyadari benar, bahwa seorang blogger amatiran yang tumbuh bersama-sama dengan lebih dari 2 juta blogger di tanah air tak memiliki peran apapun yang berimplikasi langsung pada penghasilan. Selain mengharapkan berbagai lomba Web yang tak pernah memberikan tempat pada pembuat konten berkualitas. Web-Web di dunia online hanya dilihat sebagai Platform saja.

Hallo para pembuat Konten berkualitas (Gambar:adconomic.com)
Hallo para pembuat Konten berkualitas (Gambar:adconomic.com)
Para penilai melihat kualitas dan keindahan Web sebagai Platform dan hanya sedikit melirik dan membaca konten-konten dalam Media itu sendiri. Patut diakui bahwa awal booming Web di dunia melahirkan para pejuang kemanusiaan di berbagai negara yang memanfaatkan Web sebagai sarana menyalurkan suara bagi kebebasan, khususnya di negara-negara di mana masyarakat masih merasakan penindasan bagi suara dan ekspresi kebebasan.

Tetapi di sini, di mana para warganya pernah hidup lama dalam rezim totaliter Orde Lama dan Orde Baru, ketergantungan orang pada seorang individu pemimpin masih begitu kuat. Konten-konten berkualitas hanya hidup dalam bathiniah saja. Orang mungkin "melawan" tetapi dengan diam-diam dan tenang dalam bathin. Kalau kemelut persoalan diekspresikan itu keluar, takut untuk ditangkap dan dijebloskan ke bui, takut dianggap sebagai pemberontak. Ekspresi manusia terhadap kebebasan belumlah terasa. Orang takut menulis dan menyuarakan kebebasan. Bukan hanya orang takut menulis, namun juga orang takut membaca konten-konten apa saja yang tertulis dalam Media.

Di tahun 2016, mulai muncul kesadaran bahwa era kejayaan Platform mulai bergeser ke konten-konten. Sekarang ini, muncul berbagai Web yang bertugas untuk menyalurkan distribusi konten-konten dianggap sebagai titik sejarah kebangkitan konten-konten dalam Web. Dalam era booming Web saat ini, kesejahteraan mulai beralih dari pemilik Platform Web ke pembuat konten-konten dalam Web. Sebuah Web besar yang bertugas mendistribusikan konten-konten amat digandrungi, misalnya, UC We Media, sebuah Web yang memberikan penghargaan yang besar bagi para pembuat konten-konten berkualitas mulai dari para jurnalis, para blogger, para penulis lepas dan para penulis buku. 

Mengapa kini menjadi era konten? Karena konten memberikan lebih banyak kebebasan dan kegembiraan lebih besar dari Platform. Boleh dikatakan konten-konten merupakan 'ruhnya' Platform Web. Orang lebih suka membaca dari pada melihat bentuk tampilan Web dengan segala iklannya yang penuh warna-warni merah. Kalau dahulu orang memperhatikan Platform Web dan hanya membaca satu dua konten-kontennya. Kini justeru orang lebih banyak mencari dan menikmati konten-konten dalam Web. 

Kini konten-kontenpun membooming. Itu berarti tandanya bahwa para pembuat konten berkualitas dicari pemilik Platform Web besar untuk berkarya lagi. Para pembuat konten terkenal dan berkualitas kini akan menikmati 'kesejahteraan' dengan bayaran-bayaran yang 'luarbiasa'. Profisiat dan selamat berkarya bagi para pembuat konten terkenal dan berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun