Mohon tunggu...
1A Windy Destria Sari
1A Windy Destria Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🌑

holla !!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Passive Voice about Go Green?

16 November 2021   02:54 Diperbarui: 16 November 2021   03:11 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suara pasif mengenai penghijauan? apa peduli kita? resolusi yang seperti apa? dan masih banyak mengenai "apa" dari itu semua.

Hidup di era modern sebagai Generasi Z seringkali dikaitkan dengan paradigma bahwa Generasi Z cenderung memiliki "sikap acuh" seakan tidak peduli, yang sebenarnya pemahaman tersebut terjadi karena perbedaan cara pandang Generasi Z dengan generasi sebelumnya dalam menyelesaikan masalah. Dan dari perbedaan tersebut munculah julukan bahwasanya Generasi Z sebagai "generasi pasif".

Sebagai Generasi Z, terlahir di zaman yang serba mudah dan sangat mudah untuk mendapatkan informasi dari segala macam bidang, bukan sebagai alasan jika tidak mengetahui bahkan tidak peduli terhadap potensi bencana iklim yang terjadi di bumi saat ini.

Menurut penelitian di Nairobi, Kenya. Pada tahun 2050 untuk mencapai target "nol emisi" pada bumi, diperlukan lahan serta area hutan seluas 1,6 miliar hektar agar bumi dapat pulih kembali dan mencapai target tujuan. Tetapi, melihat keadaan bumi saat ini dengan semakin meningkatnya fenomena global warming, apakah usia bumi akan sampai pada saat itu?

Go green atau disebut juga sebagai penghijauan merupakan salah satu upaya pemulihan keadaan bumi dari segala kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia. Hingga 2021 masih sedikit cara yang dilakukan sebagai bentuk implementasi dari konsep penghijauan itu sendiri. Apakah sudah berhasil? Apakah sudah cukup untuk membuat bumi pulih kembali? tentu belum.

Berikut adalah beberapa contoh implementasi aksi go green dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dilakukan oleh seluruh kalangan.

1.) Deterjen Buah Lerak, upaya mengganti deterjen biasa yang berbahan dasar senyawa kimia dengan bahan alami yaitu biji buah lerak. Penggunaan buah lerak sangat ramah lingkungan dibanding deterjen pada umumnya. Disamping berasal dari bahan alami, sisa ampas buah lerak juga bisa menjadi kompos tanaman.

2.) Wadah Kotak Makan, hal sederhana sebagai salah satu bentuk implementasi go green lainnya adalah penggunaan wadah kotak makan. Ketika kita terbiasa membeli sebuah makanan pasti sang penjual menggunakan kantong plastik sebagai wadah makanan, untuk itu kita bisa mengganti kantong plastik dengan kotak bekal makanan yang kita bawa dari rumah langsung sebagai wadah makanan yang kita beli.

3 ) Penggunaan Transportasi Publik, salah satu cara dalam mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bumi dan mengurangi polusi udara. Saat kita terbiasa membawa kendaraan pribadi atau ingin membeli kendaraan akan lebih baik jika kita mengandalkan transportasi publik untuk berpergian yang sudah disediakan oleh pemerintah. Disamping kita mendukung target "nol emisi" dan harga lebih terjangkau, kita juga mendukung pengembangan daerah yang ada di lingkungan kita.

4.) Tumblr Minum Ulang Pakai, yaitu penggunaan botol minum atau tumblr sebagai tempat air minum ulang pakai daripada air botol kemasan sekali minum. Karena tumblr sangat membantu dalam upaya pengurangan sampah plastik air minum kemasan

5.) Tas Ramah Lingkungan, yaitu penggunaan tas ramah lingkungan ulang pakai pengganti kantong plastik yang sukar untuk terurai sebagai wadah belanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun