Mohon tunggu...
1A Daffania Elga M
1A Daffania Elga M Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

never give up!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemahaman Dampak Bahan Merkuri di Kehidupan Sehari

19 Desember 2021   19:54 Diperbarui: 19 Desember 2021   20:02 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Merkuri merupakan salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam. Merkuri menyebar sebagai senyawa organik dalam batu-batuan, biji tambang, air, tanah, dan udara. 

Merkuri dalam air, tanah, dan udara memiliki kadar relatif rendah. Namun ada bermacam kegiatan manusia yang dapat meningkatkan kadar merkuri. Misalnya pada penambangan yang menghasilkan kurang lebih sebanyak 10.000 ton per tahun merkuri. Hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kesehatan pekerja yang mengalami kontak dengan merkuri sehingga dapat menyebabkan menderita penyakit berbahaya. 

Merkuri memiliki dampak yang sangat merugikan bagi masyarat dalam bidang kesehatan, antara lain dapat mengakibatkan terganggunya fungsi ginjal, hati, sistem enzim, dan mekanisme sintetik.

Ada tiga bentuk merkuri, yaitu merkuri elemental (Hg), merkuri anorganik, dan merkuri organic atau metilmerkuri yang ketiganya sama-sama berbahaya bagi kesehatan. 

Penggunaan merkuri dalam kosmetik tidak hanya berdampak pada kulit. Bahan kimia ini mudah diserap oleh kulit dan masuk ke aliran darah. 

Merkuri merusak kulit. Dengan kata lain, mengoleskan merkuri ke kulit menipiskan kulit. Sebaiknya gunakan produk kosmetika yang sudah memiliki sertifikat BPOM, karena bahan-bahannya sudah teruji keamanannya. 

Merkuri tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga bayi dan anak-anak yang berisiko terpapar merkuri dan efek sampingnya. Misalnya, jika seorang anak bersentuhan dengan orang tua yang menggunakan produk yang mengandung merkuri, zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh ketika anak mengisap jari.

Limbah dari kesehatan, energi, manufaktur dan pertambangan emas dapat menjadi sumber utama pencemaran merkuri. Selain mencemari udara, air dan tanah, masyarakat yang tinggal di dekat pabrik pengolahan industri sangat sensitif terhadap merkuri dosis tinggi. 

Merkuri juga dapat meracuni ikan laut. Ikan yang memakan ikan besar lainnya seringkali memiliki kadar merkuri tertinggi. Contohnya termasuk tuna, ikan todak, marlin, hiu, tuna, dan king mackerel. Konsumsi spesies ini mempengaruhi kesehatan masyarakat. 

Berbeda dengan bentuk keracunan lainnya, ia dapat dikeluarkan dengan buang air besar dan buang air kecil. Merkuri diserap oleh darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh.

Cara menghindari merkuri antara lain mengetahui asal makanan, memantau konsumsi ikan besar dan jenis makanan laut tertentu, menghindari penggunaan kosmetik yang kaya merkuri, bagi tenaga kesehatan, energi dan manufaktur, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), dan ikuti prosedur pembuangan untuk barang-barang yang mengandung pertambangan, emas kecil, dan merkuri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun