Mohon tunggu...
Taufik AAS P
Taufik AAS P Mohon Tunggu... Penulis - jurnalis dan pernah menulis

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Amor Sepasang Kayu di Selat Makassar

20 Maret 2018   16:42 Diperbarui: 20 Maret 2018   21:44 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penasaran tiada tara, Benggolo terus mengikuti langkah wanita desa yang berwajah kayak putri keraton ini. Ia beranikan diri memegang tangan dan menyapanya dengan lembut.

"Lembatina."

Merasa tangannya disentuh, sang gadis menoleh ke arah Benggolo. Tatapannya lugu dan pasrah membuat Benggolo kena sirep. Lidahnya keluh tak mampu berkata-kata, wanita telah membuatnya jatuh hati secara sepontan.

"Lembatinaaaaaa."

Suara La Tuppu terdengar dari luar rumah. Saling tatap antara perawan dan bujang ini buyar. Lembatina menyahut, Beggolo salah tingkah dan melepaskan genggamannya dari jari Lembatina. La Tuppu telah berada di depan pintu dapur.

"Oh, oh, oh."

La Tuppu ber-oh tiga kali, kikuk juga pria tua ini melihat tamu dan anak gadisnya saling mendekat. Namun dengan bijak sang kepala kampung ini tersenyum rela.

"Anak Benggolo, pintar masak juga rupanya."

Benggolo duduk di atas balai-balai. Ia kelihatan gugup dan sedikit malu kepergok meremas jari anak gadis orang. Namun itu dari nalurinya yang paling dalam. Tak ada gunung yang tinggi, tak ada laut yang dalam, itu akan dilaluinya, demi hatinya yang mulai terpaut.

//

Raja Nokilaki terus bergerak semerawut di depan putranya Benggolo. Ia paham anaknya telah jatuh cinta pada seorang gadis lain, hingga menolak dinikahkan dengan putri cantik Gammara Ambalolo dari Uekoli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun