"Ha ha ha ha ha, kau itu pengawal."
Saerigading tidak bisa menahan ketawanya dengar kata-kata dari sang pengawal. Ia rupanya sangat serius membahas sarung berwarna cantik itu. Lalu diperintakannya kepada pengawalnya yang lain untuk mencuci sarung itu dengan air tawar, kemudian dikeringkan.
//
Malam itu, suasana air laut tenang sekali, bintang terang di atas langit yang biru, namun bulan tak nampak. Tampak Sawerigading berdiri di buritan menatap ke atas. Pikirannya melayang, melayang entah kemana. Tiba-tiba ia ingat sarung merah mudah itu.
"Pegawal, mana itu sarung."
Iyye puang, ada, sudah dilipat dengan baik."
"Bawa masuk ke bilikku."
Sawerigading kemudian berlalu masuk balik. Rupanya keindahan langit dengan jutaan bintang yang bersinar, redup seketika. Apalagi bulan memang tidak nampak malam itu.
Saat ia terima sarung merah jambu itu dari pengawal, Sawerigading buru-buru membuka lipatannya. Aneh, sarung itu menebarkan aruma harum bunga melati. Ia menduga, pengawalnya yang telah menaburi harurum-haruman sarung misterius itu.
Semaki larut, semakin tak jemu  Sawerigading menimang dan melihat sarung temuanya itu. Hingga terlelap, pria gagah perkasa ini, sarung itu ikut terlelap dalam pelukannya.
//