Mohon tunggu...
Taufik AAS P
Taufik AAS P Mohon Tunggu... Penulis - jurnalis dan pernah menulis

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kereta Api Makassar - Parepare, Mimpi Orang Sulsel Terwujud

12 November 2017   19:57 Diperbarui: 12 November 2017   20:02 3496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau kemarin orang Sulsel hanya mimpi tentang hadirnya kereta api, maka hari ini kita harus percaya mimpi itu karena sekarang sudah menjadi kenyataan untuk hadirnya kereta api sebagai salah satu sarana bagi kesejahteraan rakyat."

Begitu pernyataan Gubernur  Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)  H. Syahrul Yasin Limpo  saat  lakukan uji coba gerbong  Rel Kereta Api (RKA) di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Jumat (10/11/2017)  lalu. Guberur berkumis  ini  nilai hadirnya Rel Kereta Api (RKA) di Sulsel adalah sebagai salah satu sarana untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat. Sebagaimana  ditulis tribuntimur.com

Kahadiran   Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo  yang  disertai sejumlah pejabat  Sulsel seperti  Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel, Muh Roem, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen Agus Surya Bhakti dan Kapolda Sulsel, Irjen Muktiono, SYL untuk mencoba gerbong Rel Kereta Api (RKA) ini adalah moment  penting bagi. Karena sebuah upaya prestisius  bilah di Pulau Sulawesi  ada  jaringan  Kereta  Api (KA), khususnya masyarakat  Sulawesi  Selatan.

Jalur  KA di pulau berbentuk huruf  "K"  ini  untuk tahap  pertama sepanjang kurang lebih 145 kilometer  yang hubungkan dua kota, Kota Makassar dan Kota  Parepare. Meskipun jalurnya  sangat  ringkas untuk RKA namun, jalur antar kota ini cukup  padat  di provinsi  ini serta menjadi pusat  kendali  ekonomi  Sulsel.

Dalam riwayatnya, proses groundbreaking  pembangunan  RKA Sulawesi tahap pertama  itu Agustus 2014 silam  di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Kemudian pemasangan rel pertama  telah dilakukan November 2015 di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Secara seremonial  disaksikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko dan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo sendiri.

Pembangunan RKA  Trans Sulawesi  ini  ibarat  "Permata"  dan menjadi  simbol  kemajuan yang berdampak luas  bagi  perekonomian pada Provinsi Sulawesi  Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi  Tengah, Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara, di masa yang akan datang. Untuk tahap I ini, alur  RKA awalnya  dibangun jalur tunggal  dengan persiapan untuk jalur ganda. 

Jalur  ini rencananya  mempunyai 23 stasiun yang akan dibangun sebagai pemberhentian kereta api, dari Kota Makassar ke Kota Parepare, meliputi: Stasisun Tallo, Parangloe  (Makasssar), Stasiun Mandai, Pute (Kabupaten Maros), Stasiun Leppangeng, Pangkajene, Bungoro, Labakkang, Ma'rang, Segeri, Mandalle (Kabupaten Pangkep), Stasiun Barru, Garongkong, Takkalasi, Soppeng Riaja, Mallusetasi,  Palanro  dan Kupa di Kabupaten Barru serta Stasiun Lumpue dan Stasiun Soreang di Kota Parepare.

arsip
arsip
Seperti  dilansir  tribun timur.com  gerbong pertama  yang  tiba di lokasi RKA Trans Sulawesi  ini  memiliki riwayat  yang cukup panjag.  Gerbong sepanjang 20 meter dan lebar tiga meter tersebut  di tiba di Pelabuhan Garongkong, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, akhir  Oktober  2017 ini. Didatangkan lansung dari ujun Barat Indonesia, Banda Aceh menempuh perjalanan 18 hari, menggunakan kapal tangker  Metraco Shipping.

Gerbong Ini  awalanya dari Madium dikirim ke Banda Aceh untuk dipergunakan di RKA di sana. Namun karena tidak cocok dengan kodisi rel di sana dan ternyata cocok untuk real yang dibangun untuk Trans Sulawesi ini. Maka dievakuasilah ke Barru, tempat star point pembangunaan RKA di Pulau Sulawesi, dan ada 4 unit gerbong disiapkan  untuk uji coba.

Sumber: tribuntimur.com/Wikipedia dansumber lain

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun