Mohon tunggu...
paulus samsu wienarno
paulus samsu wienarno Mohon Tunggu... -

seorang pelukis batik dan tinggal di yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keindahan dan Mistis dari Pantai Ngobaran dan Misteri dng Prabu Brawijaya V dari Majapahit

22 Juli 2016   12:52 Diperbarui: 27 Juli 2016   21:43 1973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini kami sekeluarga bermaksud berekreasi ke Pantai Ngobaran, Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupa .Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan persiapan bekal yang cukup, yang penting air minum, kompor, tempat penggorengan, dan termos nasi putih. Sebab cucu saya paling senang beli udang dan lkan laut minta neneknya goreng sendiri sambil gelar tikar.

Para wisatawan dapat berkunjung ke pantai ini dengan memilih 3 jalur :

Jalur  ke 1       : Yogyakarta – Lanud Gading – Per3an Gading ke kanan – Playen –  Trowono – Saptosari – Pantai Ngobaran      berjarak 60,6 km (1jam 40 mnt)   Jalur ke 2   : Yogyakarta – Kota Wonosari – Paliyan – Trowono – Pantai Ngobaran  berjarak 59km(1jam42 menit)                                                                             Jalur ke 3   : Yogyakarta -  Imogiri – Siluk – Panggang –ikuti jalan Panggang –Wonosari- per4an Trowono  belok ke kanan – Pantai Ngobaran.

Lokasi Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.. Dan kami memilih alternatif jalan yang ke 3, selain lebih dekat jalannya mulus, hot mix dan sepi. Jalannya naik turun bukit dengan pemandangan yang indah tidak terasa sdh smpai dijalan yang lebih besar yaitu jalur lintas selatan. Sebelum sampai di Trowono kita akan melewati sebuah tempat yang sangat berarti bagi berdirinya Kraton Yogyakarta, tempat itu iyalah Pertapaan Kembang Lampir.

Pertapaaan Kembang Lampir, adalah pertapaan di mana pertama kali Ki Ageng Pemanahan ayah dari Panembahan Senopati Penguasa Kraton Mataram Kotagede mendapatkan bisikan wahyu keraton.  Sejarah Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat tidak lepas dari Kembang Lampir yang merupakan petilasan Ki Ageng Pemanahan, terletak di Dusun Mendhak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, yang lain kali akan kita bahas

ngobara-1-5798c7732523bdbf16f54a78.jpg
ngobara-1-5798c7732523bdbf16f54a78.jpg
Wisata alam di Gunungkidul memang sedang banyak dibicarakan akhir-achir ini. Banyak sekali tempat wisata yang disajikan, terutama pantainya. Bersama dengan keluarga , istri dan anak-anak, kami berangkat dari kota Yogyakarta menggunakan mobil pribadi. Banyak sekali wisata pantai di sepanjang Gunung Kidul, ada lebih dari 15 pantai yang semuanya sangat indah dan mempunya ciri khas masing-masing, yang satu pantai dengan yang lainnya sangat berbeda.

Tapi yang special dan tidak terdapat di pantai lain adalah pesona budayanya, mulai dari bangunan hingga makanan penduduk setempat Desa Kanigoro. Satu diantaranya yang menarik adalah adanya tempat ibadah untuk empat agama atau kepercayaan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Ini adalah wujud dari pada pluralisme sejati ala Pantai Ngobaran , Desa Kanigoro

Itu adalah tujuan awal kami ke Pantai Ngobaran, tapi ada hal yang harus kita ketahui bahwa kalau datang ke Pantai Ngobaran kita akan mendapatkan bonus Pantai Ngrenehan dan Pantai Nguyahan, sebab ke 2 pantai ini tidak jauh satu dengan yang lainnya  , hanya dibatasi sebuah bukit.  Keunikan Pantai Ngobaran yang membedakannya dengan pantai-pantai di Gunung Kidul lainnya  adalah karena di pantai ini terdapat pura dan patung-patung Kejawen dan Masjid kecil .Tebing-tebing karang yang indah mengingatkan kita pada Uluwatu Bali

ngobaran-7-5798c7b0df22bd2e3b4607dc.jpg
ngobaran-7-5798c7b0df22bd2e3b4607dc.jpg
Pantai Ngobaran dikenal sebagai tempat ritual penganut agama dan kepercayaan tertentu yaitu Kejawan, Hindu, Budha dan Islam. Di kawasan ini anda dapat melihat tempat peribadatan seperti masjid yang berdiri berdampingan dengan pura yang menghadap ke laut, juga terdapat tempat ibadah aliran kepercayaan seperti kejawen dan kejawan. Kejawan merupakan aliran kepercayaan peninggalan Prabu Brawijaya V. Terdapat pula beberapa arca yang sering digunakan untuk tempat upacara keagamaan tertentu.

Nama Ngobaran berasal dari sejarah Prabu Brawijaya V. Yakni Raja terakhir dari kerajaan Majapahit yang klo diurut silsilahnya, raja ini yang menurunkan sampai ke Dinasti Hamengku Buwono di Yogyakarta dan Dinasti Paku Buwono di Surakarta. Jika ditinjau dari sejarah Nusantara,  Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Namun setelah Kerajaan Islam berkembang pesat, kejayaan Majapahit semakin tergerus.

Pada waktu itu beberapa kerajaan Islam mulai tumbuh di pesisir utara Pulau Jawa salah satunya adalah Kerajaan Demak. Salah satu putra Prabu Brawijaya V dari istri Putri Champa ,  yang benama Raden Patah justru menjadi penguasa Kerajaan Demak tersebut. Semakin lama Kerajaan Demak semakin berkembang danbesar yang disokong oleh Wali Songo, hingga menyentuh kekuasaan Kerajaan Majapahit. Pada akhirnya Kerajaan Majapahit runtuh, itulah  yang membuat Prabu Brawijaya V bersama putranya Bondan Kejawan pergi meninggalkan Kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V bersama putranya tersebut pergi ke arah barat hingga sampailah disebuah tempat yang damai. Tempat tersebutlah yang sekarang dikenal dengan Pantai Ngobaran. Yang dikemudian hari Bondan Kejawan inilah yang menurunkan Raja-raja dinasti Mataram Islam.

 Konon karena Prabu Brawijaya V tidak mau berperang melawan putranya sendiri (Raden Patah), maka sang raja melarikan diri ke Perbukitan Seribu dan sampailah di Desa Kanigoro Gunungkidul, sang raja memutuskan untuk melakukan upacara Muksa.

Konon menurut cerita masyarakat setempat, Prabu Brawijaya V merupakan keturunan terakhir kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V melarikan diri dari istana bersama 2 orang istrinya yaitu Bondan Surati (istri pertama) dan Dewi Lowati (istri kedua) karena enggan di-Islamkan oleh puteranya Raden Fatah, raja Demak I

dsc02128-009-5791b7b1ca23bdb405d7d9f0.jpg
dsc02128-009-5791b7b1ca23bdb405d7d9f0.jpg
Pelarian tersebut sampai akhirnya tiba di pantai Ngobaran Gunung Kidul dan menemui jalan buntu, akibat dikejar2  oleh utusam R. Patah. Akhirnya raja tersebut memutuskan untuk melakukan upacara MUKSA, yaitu dng cara  membakar diri ,dengan api yang besar, karena api yang untuk bakar diri itu sampai ber-kobar-kobar, sehingga tempat itu dinamakan Pantai Ngobaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun