Mohon tunggu...
Indah Wahyu Himayatul Islam
Indah Wahyu Himayatul Islam Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun "Self-Awareness" Sejak Dini

13 Mei 2020   09:15 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:57 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesadaran sosial (self awareness) merupakan bagian dari SEL (Social Emotional Learning) yang penting untuk diperhatikan. Kesadaran sosial anak perlu dikembangkan sejak dini, karena hal ini akan mempengaruhi ia saat kelak tumbuh dewasa. Konsep social-emotional learning (SEL) dikemukakan pertama kali oleh Daniel Goleman pada 1995. Goleman berpendapat bahwa seorang guru harus memberikan perhatian lebih pada pembelajaran sosial-emosional bagi para siswanya.

Disiplin sadar pada diri sendiri juga dapat membantu anak dalam mengembangkan kesadaran sosialnya. Kecerdasan ini merupakan kemampuan dalam mengatur dan mengidentifikasi emosi seseorang dalam menentukan cara yang tepat untuk bertindak terhadap orang lain. 

Contohnya, saat menghadapi masalah, mungkin pada saat anak bertengkar, kita bisa melihat apakah anak dapat mengatasi masalahnya dengab pengendalian emosi yang baik atau malah sebaliknya ia tidak dapat mengontrol emosinya dengan baik.

Pada saat senang maupun sedih, anak dan orang tua harus sama-sama mengenali emosional diri anak dengan baik. Tentang bagaimana sifat yang dimiliki anak, sehingga anak dapat membedakan antara emosionalnya saat bahagia maupun saat sedih. Anak juga harus mengerti emosional apa yang dia rasakan serta mengerti sisi positif dan negatifnya. 

Anak juga menyadari bahwa jika ia mengekspresikan dirinya secara berlebihan dia akan menjadi lupa diri, sehingga dapat mengakibatkan lalainya anak terhadap kewajibannya dan menghancurkan sedikit pemikiran positif tentang mengekspresikan dirinya.

Setelah ia bisa membedakan antara sesuatu yang salah dan benar, itu berarti anak sudah mendapatkan poin percaya diri dalam dirinya. Ia sudah berani mengambil jalan dengan membedakan antara mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak harus dilakukan. 

Dengan benih rasa percaya diri yang telah anak miliki ia sudah dapat berbicara tentang apa yang ia rasakan dan sebagainya. Dalam hal ini, gaya berkomunikasi anak ikut berkembang melalui rasa percaya diri yang ia miliki.

Dengan begitu anak telah mendapatkan beberapa poin sekaligus dalam mengembangkan dirinya. Pendampingan orang tua terhadap perkembangan anak sangatlah penting adanya. 

Apa yang ditanamkan orang tua terhadap anaknya akan berhasil jika orang tua terus mengontrol perkembangan anaknya. Anak akan menjadi dirinya sendiri kelak saat ia telah dewasa, karena ia sudah terbiasa dengan dirinya yang disiplin, percaya diri, dan sebagainya sejak ia masih kecil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun