Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Aisyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mutholaah Kitab bagi Santri

18 November 2021   14:25 Diperbarui: 18 November 2021   14:27 5956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN RDR 77 kelompok 58 UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan  mutholaah kitab dengan beberapa santri di serambi masjid Raudhotul Jannah Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang pada 17 November 2021.
Kegiatan dilaksanakan setelah selesai ngaji (ngaos) dengan pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan murobbi ruhina Dr. KH. Fadlolan Musyaffa. Salah satu ciri dari pesantren adalah ngaji karena ngaji termasuk ruhnya pesantren. Dan di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan ngaji (ngaos) termasuk kegiatan wajib yang harus diikuti oleh para santri putra maupun putri setiap hari. Para santri yang mengikuti kegiatan tersebu sangat antusias.
"Saya senang sekali dengan adanya kegiatan mutholaah ini karena dengan adanya kegiatan ini bisa menambah wawasan santri dan santri bisa dengan mudah membaca kitab kuning. Mutholaah kitab bersama-sama itu sangat penting karena bisa membuka wawasan pengetahuan" ujar Ikfina Ilma Syahida salah satu santri putri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan.
Belajar  kitab kuning bukanlah hal yang mudah. Dawuh KH. Abdul Karim pendiri PonPes Lirboyo "kitab iku koyo maling, angger diwolak-walik woca-woco mesti suwe-suwe ngaku" (kitab itu seperti pencuri, manakala dibaca-baca terus, pasti lama-lama mengaku). Seseorang yang ingin bisa membaca kitab kuning harus istiqomah mutholaah (mengulang-ulang membacanya) karena kitab tersebut tidak dilengkapi harakat atau tanda baca. Di lingkungan pesantren mutholaah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh para santri.
Tujuan mutholaah adalah agar para santri bisa membahas dan meneliti kitab-kitab/karya-karya para ulama besar atau pemikir muslim yang tertulis didalam kitab kuning dan  menggunakan tulisan berbahasa arab. Semakin sering mutholah santri akan semakin mampu untuk membaca kitab kuning dengan lebih lancar dan bisa menelaah karya-karya ulama yang memiliki tigkat kebahasaan arab tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun