Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kini Engkau Tinggal Kenangan dalam Memori yang Terjaga Sepanjang Hayat

19 September 2021   07:25 Diperbarui: 19 September 2021   07:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumberfoto:Lord edi abdullah

"Hidup ini perlu kepedulian bukan hanya kepedulian sesama manusia namun juga kepedulian terhadap alam" Lord edi abdullah

Indahnya hamparan hijau pepohonan dan gunung yang membentang terhampar sepanjang mata memandang hamparan sawah yang menghijauh terbentang lakasana ombak tertiup oleh desiran angin yang melewati.

Tanaman padi yang telah tertanam pada persawahan memberikan kebahagian bagi para petani, dirawatnya tanaman padi yang hijau tersebut demi sebuah pengharapan akan kehidupan yang lebih baik, kini mereka menanti saat datangnya masa, masa untuk menikmati jerih paya selama ini, masa ketika pesta telah tiba yang ditandai dengan datangnya biji-biji kekunian diseluruh ladang hamparan persawahan.

Ditengah ladang hijau yang terhampar hinggah kekaki bukit pegunungan yang mengapit area persawahan tersebut, terdapat aliran sungai yang jernih mengalir, mengairi dan membawah kehidupan bagi sawah dan ladang para petani, air tersebut mengalir begituh deras apalagi jika musim hujan telah datang.

Namun kini alam seolah berubah ,namun semua sebab bukan dari alam namun ulah tangan manusia yang tak mempedulikan lingkungan sekitarnya, dengan penuh nafsu dia kemudian menebang pepohonan yang hijauh ,menghancurkan dan meratakan apapun keindahan yang hijauh didepan mata, sehinggah tidak ada yang tersisah.

Kini yang nampak hanyalah tanah yang tandus dan gersang, beserta ranting ,dedaunan yang telah kering, batang-batang pepohonan yang telah tumbang kini terbujur kaku dipangkuan ibu pertiwi sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.

Deruh mesin mobil berat eskavator, kini mengaung-ngaung untuk menghancurkan perbukitan yang dulunya hijauh dipenuhi pepohonan menjadi tempat berteduh dan sangat indah dipandang dari kejauhan, kini tanah pegunungan mulai tergali hinggah suatu saat meraka akan rata, dan gunung, bukit yang kami banggakan saat ini yang penuh dengan sejarah telah sirna dan menghilang.

Tanahpun kini telah rata bukit yang selama ini kami banggakan telah tiada, digali, diangkut, dan dijual, saat ini terik matahari begitu terasakan langsung menusuk kulit  yang membuatnya memerah ,tidak ada lagi yang menjadi penghalang ,pelindung kami dari terik panas yang terkadang membakar kulit.

Indahnya pegunungan, perbukitan yang hijau kini telah tiada, yang tertinggal hanya memori kami, dan anak cucu kami tentuya tidak dapat melihat keindahan tersebut lagi pada masa mendatang maupun saat ini,bukit pegunungan yang dulunya kami banggakan kini tinggal kenangan perlahan tanahnya terus dikuras untuk diperjuabelikan.

Bersamaan dengan itu Ladang persawahan pun kini mulai satu persatu tertimbun dengan tanah, berganti dengan bangunan tempat tinggal diatasnya, perlahan satu persatu area persawahan menjadi bertumbuh menjadi bangunan,bukan lagi menumbuhkan padi,area yang hijau kini berubah menjadi area pemukiman.

Kepentingan ekonomi terkadnag mendorong hal ini terjadi, namu kita harus menyadari alam yang rusak akan kehilangan fungsinya salah satu fungsi alam adalah menjaga keharmonisan termasuk dari potensi bencana seperti gempa bumi dan lainnya.

"Indahnya alam hanya tinggal momori dalam kepala, generasi data tak akan pernah lagi menyaksikannya" Lord edi abdullah

Salam bahagia.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun