Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kembali Menjadi Manusia yang Fitrah

13 Mei 2021   09:18 Diperbarui: 13 Mei 2021   09:20 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter.com/ayosholawat

"Inti merayakan idul fitri bukan tentang baju baru namun sejatinya hati dan sikap yang baru" Ajibon 1982

"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd." Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.

Demikianlah Petikan kumandang takbir yang menggemah dan menghiasi setiap Ruang mesjid sebagai pertanda datangnya hari 1 syawal, hari ini merupakan hari Raya Kemenangan Ummat islam setelah berpuasa selama kurang lebih 30 hari, untuk mengendalikan diri dan hawa nafsu dari persoalan-persoalan duniawi seperti makan dan minum, serta mengendalikan diri dan sikap emosional yang terkadang bersemayam dalam sanubari.

Hari ini seluruh umat islam diindonesia merayakan Hari raya Idul Fitri 1442 H secara bersamaan , meskipun pada perayaan Hari kemenangan saat ini Larangan  mudik diberlakukan oleh Pemerintah semua hal ini dilakukan karena Pandemi Covid-19 yang masih melanda dan menerjang Negara yang kurang waspada, kita tentunya tidka menginginkan apa yang terjadi dan dialami oleh negara India menimpah kita.

Kebijakan Larangan mudik lebaran kali ini tentunya dilakukan untuk mengantisipasi kemunginan melonjaknya Penyebaran Covid-19, kita semua berharap tentunya Pandemi Covid-19 segera berakhir dan kondisi sedia kala kembali bisa kita nikmati dimana perayaan Lebaran begitu berkesan dan meriah apalagu saat kita mampu bertemu langsung sanak keluarga, handaitolan, dan khususnya kebahagiaan ketika mampu mencium tangan kedua orang tua yang kita cintai.

Namun dibalik ini tentunya kita tetap mampu merayakan hari kemenangan ini Hari Raya idul Fitri dengan menafaatkan kecanggihan komunikasi saat ini kita tetap langsung bisa bertatap muka dengan orang yang kita cintai , kita tetap bisa memohon maaf kepada mereka meskipu jiwa dan raga tidak hadir bersamanya , meskiun tangan tidka bisa merasakan kehangatan tangan ayah dan ibu kita yang telah membesarkan kita dengan belaian kasih sayang dan pengorbanannya.

Hari raya idul fitri adalah hari kemenanangan yang tentunya menjadi momentum yang terbaik bagi kita setelah kurang lebih sebulan kita mendapatkan pelatihan langsung dalam mengembangkan karakter melalui mejadi insan yang bertakwa yakni insan yang mampu terus melakukan kebaikan dan menjadi bermanfaat bagi orang lain serta mampu menjadi penguasa bagi dirinya sendiri.

hikmah dan esensi terdalam dari perayaan idul fitri adalah bagaimana kita mampu kembali ke Fitra kita, jati diri kita sebagai manusia yang suci bersih dari dosa dan jauh dari berbagai kemungkaran.

Karena sejatinya keberhasilan training yang kita dapatkan dibulan suci Ramadan akan teruji nantinya 11 bula kedepan ,apakah kita tetap mampu menjadi peribadi yang tetap menguasai diri, jauh dari rasa kebencian, jauh dari sikap yang mungkar seperti melakukan kejahatan, atau sebaliknya terjerumus kedalam kemaksiatan dan kesesatan

Memohon maaf dan meminta maaf adalah saah satu cara untuk membuat peribadi diri kita semakin kuat karena kesuksesan tidak terlepas dari penaan orang lain ,dan ketika kita mampu menjalin hubungan yang baik antara sesama manusia , kita mampu menjadlin persaudaaran dan mampu memanusiakan orang lain maka disinilah kita layak disebut sebagai manusia yang kembali Kefitrahnya, manusia yang menjadi Rahmat Bagi alam semesta ini, bukan sebaliknya menjadi penghancur dan perusak alam semesta.

Manusia Yang Kembali Ke fitrah akan tergambar dari sikapnya, tutur katanya jika dia mampu merubah perilakunya menjadi lebih baik maka manusia tersebut benar telah kembali Kefitranya, namun sebaliknya jika sikapnya tetap sama dan justru sebaliknya sian dan tanduknya lebih buruk lagi maka dia sebenarya telah gagal dalam training Ramadan meskipun baju dan pakaiannya baru namun hatinya masih tetap sama.

Kembali Kefitrah adalahEsensi manusia, dimana dia akan senantiasa untuk berbuat baik dan berlomba terus untuk menjadi manusia yang bermanfaat bukan hanya bagi dirinya namun juga bagi orang lain, perubahan karakter inilah yang akan menjadi cerminan keberhasilan dan pertanda dari Perayaan Kemenangan melalui Hari Raya Idul Fitri.

Sebagai penutup tulisan ini saya kutip kata bijak "sesungguhnya orang yang sukes jika kita mampu membuat diri kita lebih baik dari hari kemarin, dan merugilah orang yang jika hari ini lebih buruk dari kemarin" Ajibon 1982  

Salam kebahagiaan

Edi Abdullah/PAK 915.1.00057 2018 Widyaiswara LAN RI/Trainer The Great Leadership

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun