Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Merindukanmu yang Kini Tinggal Puing Cerita

16 April 2021   09:13 Diperbarui: 16 April 2021   09:24 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terkadang Rindu merasuk kedalam Jiwa,mengingat Kenangan Manis Melintas dibenak, Waktu berlalu tak akan berputar balik, ini semuanya tinggal puing kenangan,datang bersama Bulan Ramadan" Ajibon 1982

Waktu sejatinya barang yang paling berharga yang kita miliki, karena itu pergunakan waktu sebaik-baiknya termasuk memanfaatkan momentum yang baik dibulan suci Ramadan ini untuk meningkatkan kebersamaan dengan keluarga yang anda miliki, namun mungkin saja bulan Ramadan yang adatang kali ini kita lewati setiap harimya tanpa orang yang kita cintai.

Jika Ramadan beberapa tahun yang lalu kita masih sempat bersama mereka, bercengkrama dengan dia, bangun sahur kemudian makan sahur bersama, berbuka puasa bersama, bersama-sama kemesjid untuk melaksanakan shalat tarwih, namun apa daya Ramadan kali ini kita tidak bersama lagi dengan mereka, kini Ramadan kita lewati tanpa kehadiran mereka, tanpa senyumannya, kini mereka telah tiada ornag tua yang kita cintai, sanak keluarga yang kita sayangi,

Mereka telah pergi duluan menuju keabadian dan sesuatu yang pasti kita hadapi yakni maut atau kematian, Kematian telah memisahkan kita dengan orang yang kita cintai, karena sejatinya maut pasti akan terjadi dan menimpah siapapun yang meiliki kehidupan, bukankah keidupan dan kematian adalah dua hal yang datang dan berpasangan.

Ramadan yang penuh berkah datang menyapa kali ini, suasana Ramadan yang begitu khusyu terpatri didalam jiwa untuk melaksanakan ibadah puasa yang diwajibkan sang pencipta, bersamaan dengan itu ketika kutatap meja makan disaat sahur,ketika aku menatap kursi yang kosong terhampar didepanku, aku mengingat kali ini Ramadan kulewati tanpa kehadiran orang yang sangat saya cintai ,ornag yang sangat saya muliakan, dialah ornag tua kita yakni Ayah dan ibu.

Kepergiannya begitu cepat seolah mata tidak percaya namun hal ini terjadi, Ramada mengingatkan saat beliau masih hidup seringkali kita lewati Ramadan ini dengan berbagai makanan kesukaan kita yang sering mereka sajikan, ibu relah bangun lebih awal dibulan Ramadan untuk menyiapkan makanan bagi putra-putrinya yang dia cintai,kita melawati ramadan dnegan belain penuh kasih sayang dan cinta dari orang tua kita

Sejak kita kecil setiap kali datang Ramdan mereka senantiasa membangunkan kita untuk sahur bersama, tidak lupa pula mengajari kita untuk menunaikan shalat dan melaksanakan puasa, ketika malam ramadan tiba ayah dan ibu sering kali mengajak kita berjalan menuju mesjid untuk shaat tarwih bersama tatkala suara adzan dari surau mesjid telah dilantumkan

Tentunya kita tidak akan pernah mampu melupakan jasah kedua oranag tua kita kasih sayang seroang ibu, kerja keras seroang ayah , senantiasa teringat ,kenangan kembali bermunculan kian dekat tatkala Ramadan menyapa, dan ketika anda memandnagi makanan yang ada diatas meja saat berbuka puasa maupun sahur maka kita akan mengingat betul bagaimana perhatian seorang ibu yang menyiapkan makanan yan paing disukai anaknya seperti misalnya kola, palabutung dan tentunya sirup DHT, dan lain sebagainya.

Namun pernah ngga anda membayangkan makanan apa yang paling disukai oleh ayah dan ibu anda, bagaimana respon mereka ketika makan-makanan tersebut dihadapan anda, bagaimana senyumanan mereka,Ramadan kali datan bersama kerinduan yang begitu besar dan tak akan terbendung oleh apapun yakni kerinduan untuk berkumpul bersama dnegan orang yang paling kita cintai, dan seandainya saja waktu bisa diputar tentunya kita menginginkan kehadiran mereka, bersama melewati setiap detik perjalanan bulan yang penuh berkah ini bulan Ramadan.

sebagai Penutup tulisan ini saya kutip kata bijak "Dibalik kesuksesanmun dengan harta dan tahta terdapat tetesan air mata seornag ibu tatkala mendoakanmu" Ajibon 1982

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun