"Air Hujan yang menetes dari langit tidak tahu dia membasahi siapa namun air mata yang menetes mengetahui dia jatuh karena siapa"Ajibon 1982
Semangat Pagi Pembaca Yang budiman, Artikel ini merupakan artikel Ke-1000 saya di Kompasiana, pada tulisan ini kita akan mencoba membahas tentang Arsitek masa depan, kalau anda ingin membagun Rumah, gedung bertingkat, Jembatan layang, Mesjid,Gereja,maka sebeum bagunan tersebut dibuat maka kita butuh desainnya seperti apa, desain arsitektur inilah yang kemudian menjadi acuan dan pedoman untuk membangun sesuai dengan perencanaan yang terdapat dalam lembaran arsitektur.
Demikian pulah dalam kehidupan ini, anda seharusnya menjadi arsitek kehidupan bagi diri anda bukan sebaliknya tidak memiliki gambaran arsitektur kehidupan, apa jadinya kalau hidup tanpa arsotektur kehidupan, ya jadinya anda hanya hidup telunta-lunta. tidak mengetahui langkah dan tujuan yang jelas sehinggah anda hanya menghabiskan puluhan tahun usia anda tanpa ada hasil dan arah yang jelas,sehiggah terjebak pada rutinitas hanya tertidur dan makan,
Melewati momentum pergantian waktu dan hari sambil menungguh kedatangan sesuatu yang Pasti Yakni Maut atau kematian, jangan perah menungguh sakit untuk mersakan kematian, karena sakit bukan indikator maut akan menjemput berapah banyak orang sehat namun dia dijemput maut, jangan menjadikan mudahmu sebagai alasan menunda kematian, sudah tidak terhitug berapa banya ornag yang masih berusiah muda tiba-tiba dijemput maut dan terbaring dibawah tanah pada keabadian.
Saatnya anda bangkit mulailah melangkah dan menetapkan perencanaan jadilah Arsitek untuk hidup anda sendiri, tetapkan perencanaan, tetap impian-impian anda,karena impianlah maka kita hidup, setiap masalah selalu ada solusinya atau sama sekali tidak ada pemecahannya , kalau tidak ada carilah dan temukanlah solusi pemecahannya, namun jika tidak ada jangan terlalu khawatir.
"Tuhan tidak akan mengubah nasibmu kecuali anda sendiri yang mengubahnya" demikianlah janji tuhan, memang segalah apa yang terjadi pada diri kita mau sukses, maupun gagal semuanya adalah hasil daripada tindakan-tindakan yang selama ini kita kerjakan, inilah hukum tuhan ,apa yang anda tanam itu yang anda tuai, kalau anda menanam biji mangga maka yang anda tuai bukan cabe akan tetapi mangga.
Untuk memulai menjadi Arsitek kehidupan maka anda haram memahami tiga hukum arsitek kehidupan, yakni kehidupan yang diatur dalam tiga kerangka yaitu, Past (masa lalu), Present (Masa kini atau saat ini) dan Future (masa depan atau hari esok). Kemampuan bijak membedakan masa ini akan menjadi langkah awal untuk arsitek kehidupan anda.
Masal Lalu mungkin saja berisi pengalaman-pengalaman yang telah anda gapai baik kesuksesan maupun kegagalan telah kita ciptakan, jadikan masa lalu tersebut sebagai pembelajaran penting kedepannya, mengingat masa lalu hanya akan menimbulkan nestapa kesedihan jiwa, jika peristiwa masa lalu kehidupan itu penuh dengan derita dan tangis air mata.
Masa lalu biarkan berlalu , biarkan jejak itu terhapus dengan air hujan, sadari masa lalu tidak akan pernah kembali, Laksana Beras yang ditumbuk menjadi tepung, tepung itu tidak akan pernah kembali menjadi beras, saatnya anda mulai menyingkap senyuman.
Sebab Masa kini atau saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai kehidupan, memulai lembaran baru kehidupan mengejar impian, mencapai Prestasi terbaik. Sebuah kata Bijak dari Aidh Al-Qarni mengatakan bahwa jika kamu berada dipagi hari, maka jangan menunggu sore hari tiba, jalani hari ini, hari kemarin telah berlalu denga segala kebaikan dan keburukannya, hari ini milik ada ,detik ini saat matahari menyinari, saat hujan turun.
Kini saatnya anda memulai meggoreskan tinta baru pada lembaran kehidupan saat ini, Fokuskan pada upaya-upaya untuk meraih impian anda, jangan biarkan hari berlalu begitu saja, lukiskan jejak usaha anda untuk masa depan yang cerah.
