Mohon tunggu...
Nurul Fadilla Hasibuan
Nurul Fadilla Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - positive mind will bring you to the stars

young girl with big dreams

Selanjutnya

Tutup

Money

Budidaya Cuan Anak Perikanan

25 Oktober 2020   18:20 Diperbarui: 25 Oktober 2020   18:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

BUDIDAYA CUAN ANAK PERIKANAN

 

Nurul Fadilla Diba Hasibuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

 (Awardee Beasiswa Sarjana Muamalat)

Kecil mungil namun memiliki nilai yang sangat fantastic ya dialah mutiara. Benda kecil ini sangatlah terkenal dikalangan kaum sosialita, collector dan para perancang busana. Mutiara dapat dibudidayakan dengan dua cara yakni budidaya mutiara air laut dan budidaya mutiara air tawar namun keduanya sangatlah berbeda mulai dari warna yang dihasilkan, proses budidayanya dan juga harganya. Budidaya mutiara air tawar memiliki warna putih tetapi tidak terlalu berkilau seperti mutiara air laut beratnya jauh lebih ringan waktu panennya juga relatif lebih singkat yakni sekitar 6 bulan sudah bisa untuk dipanen. Untuk harga mutiara air tawar ini jauh lebih murah dan dapat dijangkau untuk kalangan masyarakat biasa. Lain halnya dengan budidaya mutiara air laut  yangmana mutiara yang dihasilkan jauh lebih cantik dan mengkilau memiliki bentukan yang kokoh dan tidak mudah rusak ataupun pecah. Proses budidaya mutiara air laut juga memiliki waktu panen yang lama yakni sampai 3 sampai 4 tahun untuk sekali pemanenanya.

Budidaya mutiara air laut memakan waktu yang sangat lama, prosesnya juga terbilang lebih rumit dan memerlukan keahlian khusus dalam membudidayakan kerang mutiara air laut pasalnya tidak semua kerang dapat menghasilkan mutiara walau dibudidaya sekalipun. Oleh karena itu kepiawayan menjadi hal yang sangat penting pada saat memasukan zat inti ke dalam mantel kerang apabila tidak tepat dan tidak sesuai maka kerang tidak akan menghasilkan mutiara. Mutiara yang telah dihasilkan selanjutnya akan diamati bentuk, berat dan kesesuan bentuk bulat yang sempurnya untuk satu buah mutiara dengan kualitas yang bagus bisa mencapai Rp 1-2 juta lebih persatuan mutiara. Bahkan apabila telah di rangkai menjadi untaian  kalung harganya bisa mencapai Rp 100 juta bahkan lebih.

Untuk bisa menghasilkan benda kecil mengkilau yang kita sebut mutiara ini karena masuknya benda asing yang sengaja kita lakukan ke dalam cangkang kerang mutiara dengan melakukan penyayatan (cut) di dalam tubuh tiram.  Benda asing itu menyebabkan iritasi pada bagian dalam kerang sehingga untuk melindungi dirinya kerang  merangsang nacre untuk mengeluarakan enzim berupa kalsium karbonat dan conchiolin yang membentuk kantung mutiara yang berguna untuk membungkus benda asing itu proses ini berlangsung berulang -- ulang membentuk sebuah lapisan lapisan hingga terbentuklah mutiara.

PT. Autore Pearl Culture merupakan perusaan mutiara laut Selatan di dunia yang terdapat di Lombok Indonesia. PT Autore ini menyediakan perhiasan mewah kualitas terjamin dan mutiara Laut  Selatan  langsung  dari  sumbernya.  Fransceso Bruno, president  Directure  PT Autore Pearl Culture  menyebutkan budidaya mutiara laut yang dibudidayakan ini jenis (Pinctada maxima) yang berkualitas baik. Kerang spesies ini dipilih karena keberadaanya yang banyak di temukan diberbagai pulau Indonesia selain itu kerang ini memiliki warna bibir lapisan dalam kerang yang mengkilau sehingga kilau mutiara yang dihasilkan bisa bercorak kuning keemasan, putih, maupun keperakan. Saat ini mutiara yang dihasilkan perusahaannya dominan putih dan keemasan. Semua mutiara yang dihasilkan tersebut diekspor ke Jepang, Hongkong, Australia, Italia, dan Kanada,

Proses pembudidayaan mutiara oleh PT Autore Pearl Culture dimulai dari proses didarat dengan proses penyuntikan (inti) kepada bibit kerang mutiara yang telah  diseleksi  serta yang sudah berumur tiga tahun.  Setelah penyuntikan (inti) neukleus sudah dilakukan selanjutnya susun kembali kerang mutiara di dalam jaring yang kemudian dimasukan ke dalam laut. Jaring tempat melekatnya kerang mutira tersebut harus di tutupi kembali dengan goni kain untuk menghindari predator seperti kura-kura. Selain itu  penting juga untuk  membersihkan jaring dan mengecek kondisi setiap jaring kerang mutiara sebulan sekali untuk memastikan agar kerang dapat tumbuh baik dan bebas dari berbagai hama.  Hal lain yang menjadi kendala dalam budidaya (Pinctada maxima) adalah kondisi lingkungan di Laut Lombok sangat ekstrem. Pada musim penghujan, banyak kerang mutiara mati karena menurunnya salinitas dan terjadi pergerakan arus bawah yang naik ke atas atau upwelling. Suhu yang ekstream ini sangat mempengaruhi pertumbuhan kerang bahkan dapat menyebabkan kematian massal.

Oleh karena itu budidaya ini sangat jarang dilakukan oleh segelitir orang-orang di Indonesia karena prosesnya budidayanya yang lama serta kurangnya target pasar yang akan dituju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun