Mohon tunggu...
Muliadi Akbar
Muliadi Akbar Mohon Tunggu... Guru - Guru, dosen, Tutor, Pegiat literasi, Bloggers

Guru Matematika yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Postingan Berbau Politik

26 Agustus 2022   06:18 Diperbarui: 26 Agustus 2022   07:02 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini hadirnya berita bernuansa politik cukup seksi bagi sebagian besar pembaca. Meski tidak seseksi berita sang Jendral Ferdi Sambo. Namun postingan dengan cita rasa politik setidaknya memiliki tempat tersendiri dibenak para penikmatnya. Tidak terkecuali para akademisi, termasuk guru. 

Di Grup WA para guru kini mulai bermunculan berita, opini atau narasi berlatar politik. Situasi seperti itu tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun politik sebelumnya. Berbagai postingan dengan ragam opini politik berseliweran mewarnai jagat maya. Dari tulisan bergaya eksposisi, sampai tulisan persuasif dengan tujuan dan motif tertentu. 

Seperti unggahan opini yang diteruskan oleh seorang anggota grup WA. Sebuah tulisan menarik. Dikemas dengan gaya bahasa yang memikat. Bahkan dibumbui informasi penulisnya dari pesohor yang cukup kredibel. Nampak sekali penulis atau yang memposting berusaha mempengaruhi opini pembacanya. 

Sepintas memang tidak ada pengaruh yang serius dalam pola komunikasi antar anggota grup , termasuk ketika bertemu dalam percakapan langsung di dunia nyata dalam menanggapi isi postingan. Apalagi para pembacanya umumnya dari kalangan terpelajar. Profesional guru. 

Namun juga bukan berarti postingan berbau politik seperti itu tidak berdampak sama sekali. Buktinya, tidak semua tulisan yang diposting di media sosial itu dapat memberikan informasi dan pendidikan politik yang menyejukkan. Ada saja dan bahkan mungkin banyak juga postingan yang cenderung provokatif. 

Postingan yang provokatif, apalagi dengan konten politik  biasanya menjadi sangat rentan terhadap hadirnya perdebatan pro dan kontra. Satu rumus sosial yang sederhana, yang setuju akan memberikan pembelaan dengan segala argumentasinya. Sementara yang tidak setuju tidak akan kalah sengit berargumentasi menolak pandangan pihak yang setuju. Bahkan tidak jarang perdebatan di ruang maya berlanjut di ruang nyata. Seru jadinya. 

Namun problemnya bukan soal provokatif atau politik. Yang sering menjadi masalah, sumber postingan yang diperdebatkan belum tentu benar adanya, baik konten maupun sumbernya. Seperti postingan yang telah dibagikan di grup WA guru. 

Dari sisi konten, inti ulasan postingan yang direpost di WA itu berisi anjuran kewaspadaan dan kehati-hatian dalam memilih pemimpin di tahun politik 2024. Sebuah anjuran wajar dan lumrah. Selaras dengan anjuran Pak Jokowi:  jangan terburu-buru memilih pemimpin. Ojo kesusu kata pak Jokowi. 

Jadi ini adalah anjuran yang sangat rasional. Apalagi didukung analisis yang cukup logis. Tapi benarkah demikian? Belum tentu. Sepintas mungkin terlihat sangat masuk akal, tetapi jika dicermati, nampak sekali motif penulisnya atau orang yang merepost tulisan itu bertujuan mempengaruhi pembaca agar berpihak pada pilihan politik tertentu. 

Sebetulnya motif yang wajar dari sisi penulisnya, karena setiap penulis pastilah memiliki misi. Namun masalahnya, kita tidak tahu apakah data dan fakta yang disampaikan benar atau tidak. Baik belum tentu benar, logis pun belum tentu sesuai fakta. Demikian juga sumber postingan, bisa dari sumber yang kredibel bisa juga tidak. Jika ternyata tidak benar atau bukan dari sumber yang kredibel, maka artinya kita berpotensi terjebak dalam pusaran hoax yang dapat mereduksi interaksi sosial kita. 

Alih-alih memunculkan diskusi konstruktif  soal kehidupan politik yang sehat, yang muncul justru narasi saling menyerang. Jika sudah demikian, maka berita atau isi tulisan yang di repost akan berpotensi menciptakan kegaduhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun