Mohon tunggu...
Mei  Nenti asih
Mei Nenti asih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mari Kenali Alat Musik Khas Lampung

8 Desember 2017   11:18 Diperbarui: 8 Desember 2017   13:40 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR ALAT MUSIK LAMPUNG (DOKPRI)

Alat musik lampung adalah salah satu warisan kebudayaan yang biasanya digunakan untuk acara-acara resmi, seperti : upacara adat, festival, dan penyambutan tamu tamu terhormat . Alat musik Lampung yang digunakan yaitu :

  • Kompang
  • Gamolan
  • Gong
  • Gendang
  • Cetik atau kulintang peking
  • Kompang merupakan alat musik tradisonal dari provinsi Lampung yang bentuknya sama dengan alat music bernama rebana. Cara memainkannya dengan cara dipukul memakai telapak tangan. Tompang terbuat dari kayu bulan dan kulit kanbing yang diikat menggunakan rotan.
  • Gamolan hampir mirip dengan alat musik gamelan yang berasal dari daerah Jawa. Hanya saja Gamolan yang berada di Lampung ini terbuat dari susunan-susunan bambu yang kemudian diikat dengan tali senar yang cara pembuatannya dengan rancangan khusus.
  • Gong adalah alat musik lampung dengan bentuk bundar besar yang di gantungkan diantara tiang tiang pendek, terbuat dari kuningan. Cara memainkan nya dengan cara dipukul dengan.
  • Gendang adalah alat musik yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Cara memainkan nya dengan dipukul menggunakan kedua tangan sesuai irama.
  • Cetik atau kulintang peking  adalah alat music lampung yang terbuat dari betung atau bambu besar, dengan bambu yang digunakan telah berumur 6 tahun, cara memainkannya dengan cara  dipukul menggunakan alat pemukul kulintang itu sendiri.

Jadi alat musik lampung sendiri sebagai warisan dari nenek moyang yang turun temurun dan masih dilestarikan sampai saat ini, para tetua adat serta masyarakat lampung menjaga dan mengajarkan dari generasi ke generasi baik dengan memperkenalkan alat musik dengan diiringi tarian lampung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun