Oleh : Gufron Afandi
Suasana Pagi yang cerah di hiasi kicauan burung diantara pepohonan sebelah kanan dan kiri rumah besar tempat tinggal 4 orang perantau. Keempat anak perantau tersebut kebetulan mempunyai cita-cita yang sama yakni ingin menjadi seorang jurnalis profesional. Setiap hari mereka bersama, berangkat sekolah bareng, belajar bareng hingga jail bareng. Itulah kehidupan mereka yang tidak pernah terpisahkan.
"Rio, robi bangun sudah siang tuh kelas kita sekarang pagi jam 06:30" teriak rendi membangunkan kedua temannya yang masih larut dalam tidurnya. Semantara rofil yang mulai bangun mendengar teriakan robi langsung bergegas kekamar mandi setelah melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06:05 wib.
"Ayok rio, robi bangun sudah jam enam lewat nie nanti telat, gak mau tau ya klok telat aku berangkat duluan le" ujar rendi dengan sedikit kesel karena kedua temannya yang sulit di bangunkan.
"Iya dah rendi kamu berangkat duluan lagian tuu rofil juga belom selesai mandinya jadi aku rebahan dulu sambil menunggu rofil selesai mandinya" jawab robi sambil tiduran semantara rio tidak bangun sekalipun rendi berteriak dari tadi.
Drooer.... suara pintu kamar mandi yang didorong keras oleh rofil karena terburu-buru mengingat jam menunjukkan 06:15 wib.
"Rendi bentar ya, bentar lagi aku selesai kok" kara rofil
"Iya ayok dah" jawab rendi.
Rio segera bergegas untuk berdandan dan menyiapkan segala bentuk kebutuhan yang akan di bawa ke kampus, setelah semuanya di rasa cukup rofil langsung mengajak rendi untuk berangkat kuliah.
"Ayok ren kita berangkat" kata rendi sambil melirik ke jam dinding kontrakannya " ya Ampun sudah jam 06 : 25 menit.
"Iya itu.. makanya ayok cepetan" timpali rendi.
Rendi dan rofil pun berangkat ke kampus. Sementara,
