Mohon tunggu...
Zein Nikmatul
Zein Nikmatul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengatasi Anak Nakal dengan Benar dan Tepat

4 Maret 2018   09:58 Diperbarui: 4 Maret 2018   10:22 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nakita.grid.id

Apakah anak bunda termasuk anak yang nakal, bandel dan susah diatur? Bunda merasa kewalahan mengurusinya?. Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya menjadi anak yang mudah di atur serta anak yang penurut. Untuk mengatasi hal tersebut tidak sedikit dari orang tua berusaha dengan berbagai macam cara agar anaknya kelak menjadi sosok yang tidak nakal. Penasaran? Baca terus ya bunda..

Karakter anak itu tidak terbentuk dengan sendirinya. Ada 2 faktor yang membentuk karakter anak tersebut, yaitu gen dan lingkungan sekitar. Kenakaln pada anak juga demikian tidak bisa kita menjudge bahwa kebiasaan nakal anak tersebut murni kesalahannya, karena kondidi lingkungan juga sangat mempengaruhi. Kenapa bunda wajib mengetahui ini? agar bunda di saat menghadapi anak nakal, tidak ada perasaan dendam pada mereka. Terkadang sangking jengkelnya, kita sampai lupa bahwa yang kita hadapi adalah sebenarnya anak-anak.

Pada beberapa kasus mungkin bunda akan menemukan anak-anak yang periang dan juga penurut terhadap nasehat bunda. Namun bunda pasti akan terkejut jika tiba-tiba anak bunda berubah menjadi sosok yang nakal, pembangkang, mudah marah, hiperaktif, cengeng dan sikap-sikap lain yang tidak disenangi. Maka dari itulah terkadang bunda sebagai orang tua merasa jengkel dan marah ketika menghadapinya. Namun, sebagai orang tua tentulah tidak bisa jika hanya dengan marah-marah, melainkan peranan orang tua begitu penting untuk menghadapi anak yang semacam itu. Tenang dalam artikel kali ini saya akan mencoba untuk memaparkan bagaimana cara menghadapi anak-anak yang nakal, sulit diatur dan bandel.

1. Berhenti memberikan sebutan negatif pada anak tersebut.

2. Katakan anda percaya padanya! Bilanglah "Saya rasa apa yang orang katakan tentang kamu itu salah, saya pikir kamu lebih baik dari apa yang orang bicarakan."

3. Sambil melakukan pendekatan, gali terus informasi tentang latar belakang keluarga, komentar tetangga, lingkungan sekitar agar lebih jelas lagi mengenai penyebab anak melakukan kenakalan.

4. Berikan ia kepercayaan di dalam kelas. Mulai dari hal sederhana seperti memimpin doa bersama atau membawakan tas dari ruang guru menuju kelas.

5. Temukan saat dia berbuat baik kepada temannya. Puji kebaikannya itu di hadapan teman-teman lain.

6. Saat dia kembali berulah, katakan "akhir-akhir ini Bapak melihat pencapaian besar dalam diri kamu, bapak bangga, kenapa melakukan hal tidak baik lagi?"

7. Kalau sudah ada perubahan, tanamkan keyakinan "Bapak bangga, dan bapak yakin kamu bisa memilih mana perbuatan baik yang berguna untukmu dengan yang tidak."

8. Sabar, istiqomah dan terus mendoakan anak. Inilah kunci sesungguhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun