Mohon tunggu...
MRoyyan12
MRoyyan12 Mohon Tunggu... JURNALIS LEPAS

[menyajikan fakta, bukan sekadar cerita]

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Rise of Empires: The Ottoman Kisah Al-Fatih dan Penaklukan Legendaris Konstantinopel

16 September 2025   10:57 Diperbarui: 16 September 2025   10:57 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cirebon, 16/09/25 --- Serial Netflix "Rise of Empires: The Ottoman" jadi tontonan seru buat siapa saja yang suka sejarah bercampur drama. Ceritanya tentang momen besar tahun 1453 ketika Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan Sultan Mehmed II atau yang kita kenal dengan Mehmed al-Fatih. Bayangin aja, di usia 21 tahun, dia sudah memimpin pasukan besar dan bikin sejarah dunia berubah total.

Film ini bukan sekadar drama, tapi gabungan dokumenter dengan adegan yang diperankan aktor. Jadi penonton bisa dapat info sejarah, tapi tetap terasa hidup. Salah satu adegan paling keren adalah saat al-Fatih nyuruh pasukannya mindahin ratusan kapal lewat daratan. Bukit ditebang, tanah dilapisi kayu, terus dikasih minyak biar licin. Hasilnya? Kapal-kapal itu bisa meluncur ke Golden Horn. Strategi ini bikin musuh kaget berat.

"Adegan itu luar biasa. Di situ keliatan betapa jeniusnya al-Fatih," komentar imajiner Dr. Hasan Arif, seorang sejarawan. "Kalau bukan karena trik memindahkan kapal itu, mungkin pengepungan bisa gagal."

Selain adegan perang, film ini juga ngasih gambaran gimana rumitnya politik, diplomasi, dan intrik yang terjadi waktu itu. Visualnya megah, ditambah narasi dari ahli sejarah, bikin kisahnya nggak cuma bikin merinding, tapi juga bikin mikir.

Hal lain yang bikin film ini menonjol adalah caranya menampilkan sisi manusiawi al-Fatih. Dia bukan cuma digambarkan sebagai panglima perang, tapi juga pemimpin muda yang tekun, visioner, dan nggak gampang menyerah.

"Saya bener-bener kagum sama kepemimpinan Sultan Mehmed," ujar Nur Aisyah, penonton imajiner yang juga mahasiswa sejarah. "Film ini bikin saya sadar kalau keberanian dan kecerdikan bisa mengubah dunia, bahkan di tangan orang yang masih muda."

Pada akhirnya, "Rise of Empires: The Ottoman" nggak sekadar hiburan. Serial ini ngingetin kita tentang kejayaan Islam, strategi militer klasik yang luar biasa, dan betapa pentingnya peristiwa jatuhnya Bizantium. Dengan sentuhan sinematik modern, kisah lama ini jadi terasa hidup lagi dan relevan buat generasi sekarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun