Mohon tunggu...
Mahira Khansa Aishaneeqa
Mahira Khansa Aishaneeqa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang memiliki hobi membaca buku dan bermain alat musik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Permasalahan Stunting di Dalam Kehidupan Anak-Anak

19 Juni 2022   11:53 Diperbarui: 19 Juni 2022   11:56 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stunting menjadi salah satu permasalahan yang terjadi pada beberapa anak-anak di negara Indonesia yang tentunya menjadi salah satu permasalahan gizi, hal tersebut dapat diakibatkan karena kurangnya suatu asupan gizi dalam waktu tidak singkat dan relatif lama. Hal tersebut tentunya dapat menjadi salah satu akibat terganggunya pertumbuhan maupun perkembangan terutama pada anak-anak. Stunting dapat menjadi salah satu faktor penyebab terhambatnya tinggi badan pada usia anak-anak. Hal tersebut tentunya menyebabkan tinggi badan lebih rendah jika dibandingkan dengan teman-teman lain yang seusianya. Faktor penyebab stunting tidak hanya kekurangan asupan gizi pada anak.

Namun, di negara Indonesia, kemiskinan dapat menjadi salah satu faktor dalam permasalahan krisis stunting pada anak-anak. Dengan adanya kemiskinan pada masyarakat terutama pada masyarakat pelosok, menyebabkan beberapa masyarakat kurang memperhatikan hal yang sangat penting seperti memenuhi kebutuhan gizinya dan hanya memakan makanan maupun minuman yang seadanya. Dengan demikian, sangat diperlukan pekerjaan yang layak bagi para pengangguran supaya mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan lima sehat lima sempurna untuk keluarganya dan terutama untuk anak-anaknya yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh anak-anak seperti makan yang kurang baik, melewatkan sarapan atau hanya makan pada malam hari dan mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) atau makanan rendah nutrisi (junk food). Kebiasaan tersebut sangat tidak baik yang kemudian akan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stunting pada anak-anak.

Orang tua diharuskan untuk menerapkan kebiasaan makan dan minum yang tepat guna mencegah terjadinya krisis stunting. Selain hal tersebut, orang tua diharapkan dapat menerapkan kebiasaan makan makanan bergizi dan seimbang. Hal tersebut lebih diutamakan kepada ibu hamil maupun calon ibu untuk mengurangi kebiasaan pola makan yang tidak sehat yang akan berpengaruh kepada anak-anak mereka nantinya.

Permasalahan stunting akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Ibu akan menjadi faktor utama yang dapat menjadi penyebab terjadinya stunting. Hal tersebut dikarenakan anak-anak terutama usia balita tentunya akan meminum ASI yang berasal dari ibu. Dengan demikian, apabila ibu tidak membiasakan makanan yang seimbang dan bergizi, maka anak akan ikut kekurangan gizi dalam masa pertumbuhannya. Diperlukan kesadaran yang tinggi kepada ibu-ibu maupun calon ibu yang akan mempunyai buah hati supaya menerapkan kebiasaan makan makanan seimbang, lima sehat dan lima sempurna.

Hal tersebut tentunya akan berdampak sangat baik untuk pertumbuhan buah hati mereka. Jangan sampai terjadinya krisis stunting pada anak-anak dan harus dicegah sebelum terjadi. Tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati karena stunting sulit untuk diobati apabila sudah terlanjur terkena pada anak-anak. 

Apabila anak-anak sudah terkena stunting, akan menyebabkan berbagai dampak negatif yang akan berdampak pada mental anak tersebut. Contohnya seperti anak yang terkena stunting akan menjadi lebih pendek daripada anak-anak seumurannya lainnya. Hal tersebut menyebabkan anak yang terkena stunting merasakan minder atau malu ketika berada di lingkungan teman-teman normal lainnya.

Rasa minder, malu, dan tidak percaya diri akan menyebabkan anak-anak kepikiran dengan hal tersebut yang membuat mental anak tersebut mengalami gangguan. Krisis tersebut harus menjadi fokus perhatian utama bagi pemerintah untuk menggalakkan pentingnya mengatur pola makan seimbang yang tidak menyimpang untuk menjaga kesehatan dan mengurangi tingginya faktor penyebab terjadinya status stunting yang akan membawakan dampak buruk bagi anak-anak. Apabila ibu dapat menerapkan upaya untuk mencegah terjadinya stunting, maka anak-anak akan tumbuh dan berkembang secara normal seperti anak-anak seumurannya dan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya sendiri.

Dengan berkurangnya stunting, maka generasi penerus bangsa akan tumbuh dengan ideal dan dengan pemikiran yang jernih tanpa adanya ketidakpercaya diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun