Mohon tunggu...
Fennichya Zeho
Fennichya Zeho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Senja Menuju Gelap Berbintang dan Fajar Menuju Terangnya Sinar

11 Maret 2018   23:13 Diperbarui: 12 Maret 2018   06:27 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

kalimat pikiran:" senja menuju gelap berbintang dan fajar menuju terangnya sinar kedua kalimat tersebut mengandung arti yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama menurut saya, apa itu?  

Kedua kalimat tersebut memiliki awal untuk sebuah pencapaian penantian sebuah hidup, ketika fajar dan senja selalu ada di setiap hari kita, saat gelap dan terangnya kehidupan kita pasti akan ada suatu saatnya ada hasil dari sebuah perjalanan yang penuh dengan penantian dan warna-warni kehidupan"

" senja dan fajar hanyalah sebuah ibarat kata dikehidupan nyata yang dapat dilihat oleh kasar mata, sedangkan contoh aslinya ada pada diri setiap masing-masing individu, jangan artikan masalah sebagai beban, jadikan sebuah masalah sebagai alat ukur kemampuanmu dalam menghadapi berbagai masalah dan ujian hidup yang pasti akan jauh lebih berat lagi, ketika kamu merasa bahwa kamu tidak pantas dalam hal apapun dan kamu menimbulkan masalah dalam ketidak nyamanan dalam dirimu jadikan masalah tersebut sebagai koreksi diri agar dirimu mampu menjadi lebih baik. 

Tidak jarang orang baik jaman sekarang berlatar belakang orang yang bisa dibilang sangat buruk bahkan dicap sebagai orang yang sangat buruk dalam hal kepribadian".

Ketika kau merasa benar-benar merasa berada diusung penat mu, maka jangan sampai kamu terlalu jauh melangkah ke arah negatif akibat dari sebuah amarah, carilah orang yang benar-benar kamu percayai untuk bisa membantumu mencari solusi agar kamu bisa mengalahkan emosimu demi satu hal yang akan berdampak baik untukmu. 

Tidak hanya keluarga, banyak orang yang bisa memberikan ilmu bahkan walaupun hanya dengan mengamati saja tergantung bagaimana dirimu mengolah pikiranmu dan mengambil tindakan yang tepat atas pola pemikiranmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun