Mohon tunggu...
Abubakar Fauzi Difinubun (AFD)
Abubakar Fauzi Difinubun (AFD) Mohon Tunggu... Jurnalis - Khusus

Mahasiswa pada Universitas Pattimura Ambon. fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan, Jurusan Manajamen Sumberdaya Perairan (MSP). Sekretaris Umum Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (MEPA UNPATTI suka Petualangan & sastra menulis Lepas Di Kompasiana nama Blogger ettec difinubun Cp : 082197916395 Fb: Muhammad Abubakar Fauzi Difinubun Ig: tatanusi / Karibo Mepa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Pembawa sial

13 Mei 2019   15:16 Diperbarui: 13 Mei 2019   15:40 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatanusi

Catatan untuk perempuam sialan (fuck)

Perempuan pembawa sial.

Perempuan sialan jangan lagi kau ganggu aku. Aku sudah katakan pada mu sejak awal, 

aku adalah hujan jika aku tak suka maka berteduhlah.

Kenapa kau tak percaya dengan kata-kataku, bahkan kau menganggap itu adalah emosional sesaat. Kini semua telah sampai pada waktunya, dimana kita harua berpisah, sebab aku telah bosan dalam canda mu yang tak lucu dan aku harus terpaksa tertawa agar kau mersa bahagia.

Perempuan sialan, aku terlalu bodoh. Aku terlalu percaya padamu. Dasar perempuan sialan, aku harus percaya bahwa kau telah sukses untuk membodohiku,. Sudahlah aku percaya itu. Sudah mestinya kata-kata ku akan berhenti.

Perempuan sialan


Dasar perempuan pembawa sial, sekitar dua Tahun lebih aku habiskan waktu bersamamu, tapi kau masih saja tak memahamiku. Pada kata-kata kau bilang padaku bahwa kau yang tak mengertikan dirimu. Sebenarnya siapa yang tepat untuk disalahkan

Sudah kusampaikan padamu, kalau aku ingin menikahimu, tapi kau masih saja mengagap itu sebagai satu candaan, dasar perempuan pembawa sial,.


Jujur ya, aku telah lama sabar untuk keluar dari remang sifatmu yang huram itu, aku merasa terpenjara dalam pelukan mu, sudah aku duga sejak kita berjumpa dibawa bulan purnama kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun