Resensi Film "Goon: Last Of The Enforcers (2017)"

You will get old. Your body will fail you. So, you evolve, you change your game, you do what you need to do with the time you got.

Doug Glatt (Sean William Scott) baru saja diangkat menjadi kapten di tim hoki es Highlander Halifax, pada hari itu juga dia harus memimpin rekan-rekannya menghadapi lawan mereka yang cukup tangguh. Tim hoki rival mereka dipimpin oleh Anders Cain (Wyatt Russell) yang dikenal sebagai pemain kuat, kasar, sekaligus brutal. Alhasil saat pertandingan Doug dan Anders terlibat perkelahian yang mengakibatkan Doug mengalami cedera serius, timnya pun harus mengalami kekalahan setelah Doug ditarik keluar karena cidera.

Pasca cidera Doug divonis mengalami kerusakan pada tangan kanannya sehingga dia tidak bisa lagi kembali bermain hoki es, Doug yang juga harus bertanggung jawab menghidupi istrinya, Eva (Alison Pill) yang sedang hamil tua kemudian menerima tawaran untuk bekerja sebagai agen asuransi.

Hasrat Doug untuk kembali ke lapangan hoki es tetap berkobar, apalagi ia kemudian melihat aksi Ross Rhea (Liev Schreiber) seorang petarung di arena seluncur es. Diam-diam tanpa sepengetahuan istrinya Doug kemudian menemui Ross dan memintanya untuk dilatih memaksimalkan kekuatan tangan kirinya karena tangan kanannya sudah tidak bisa dipaksa untuk memukul, Ross menyanggupi permintaan Doug dan secara rutin melatih Doug untuk bertarung di lapangan.

Sementara itu tim Highlander Halifax kedatangan pemain baru yang ternyata adalah Anders Cain. Pemain yang membuat Doug cidera parah ini ternyata adalah anak dari Hylum Cain (Callum Keith Rennie) yang juga pemilik tim Highlander Halifax, Hylum kemudian memaksa pelatih Ronnie (Kim Coates) untuk menjadikan Anders menjadi kapten tim. Ternyata Anders bukanlah pemimpin yang baik, berkali-kali tim Highlander harus mengalami kekalahan sedangkan Anders malah lebih senang terlibat keributan dengan pemain lawan di lapangan pertandingan.

Tiba-tiba Doug mendapat undangan untuk kembali ke tim Highlander Halifax setelah berhasil memenangkan sebuah pertandingan bertarung di arena seluncur es, hal ini membuat permusuhan dan persaingan antara Doug dan Anders kembali memanas.

Liev Schreiber dan Sean William Scott (sumber: www.rogerebert.com)

Debut penyutradaraan aktor Jay Barruchel ini (dia juga tampil di film ini sebagai teman Doug yang konyol dan jorok) bisa memadukan komedi aksi dan verbal serta olahraga yang penuh aksi brutal menjadi tontonan yang cukup menghibur. Filmnya memang cukup "berdarah-darah" bahkan bisa dikategorikan tidak layak ditonton untuk usia dibawah 17 tahun, namun cerita yang sederhana meskipun belum kuat mampu menjadikan film ini patut diapresiasi.

Sean William Scott yang biasanya tampil konyol, di film ini tampil lebih tangguh serta beringas, dia juga masih bisa memberikan aksi aksi komedi melalui gestur serta dialognya yang natural. Yang paling saya suka justru Liev Schreiber, aktor ini mencuri perhatian sebagai veteran atlit hoki es yang kuat dan sanggup melawan keterbatasannya.