Ketika terbit matahari pagi dan cahaya bersinar, pasti terdapat orang yang jujur imannya kembali kepada Allah. Ketika terbenam matahari sore dan muncul bintang yang cahayanya mampu menembus kegelapan malam, pasti terdapat orang yang bertobat kepada Allah.
Orang yang bertaubat menjadi lunak hatinya, deras air matanya, hidup jiwanya, dan bergejolak dadanya. Orang yang bertaubat akan jujur ungkapannya, meluap-luap persaannya, bergemuruh kalbunya, dan tajam emosinya.
Orang yang bertaubat terbebas dari persaan ujub, tidak punya rasa takabbur, dan tidak banya ambisi. Orang yang bertaubat berada di antara harapan dan rasa takut, antara damai dan bencana, antara keselamatan dan kebinasaan. Orany yang bertaubat di dalam hatinya terdapat sesuatu yang membara. Di dlam jiwanya terdapat bara cinta. Di wajahnya terdapat asa, di dalam air matanya terdapat berbagai rahasia. Orang yang bertaubat mengetahui bagaimana melepaskan dan menghubungkan, bertemu dan berpisa, menerima dan menolak.
Orang yang bertaubat menemukan keindahan dalam berbuat taat. Ia juga akan menemukan keindahan dalam ibadah. Menemukan sejuta rasa dalam keimanan, dan menemukan kenikmatan ketika menyambut seruan-Nya.
Orang yang berataubat bagaikan seorang ibu yang mampu mengambil kembali buah hatinya dari tangan musuh bagaikan seorang penyelamat yang selamat dari ombak besar,hinga sampai menuju pantai. Orang yang bertaubat telah memerdekakan budak dari dirinya dari tawanan hawa hafsu. Ia membebaskan hatinya dari penjara kemaksiatan, nmelepaskan jiwanya dari perangkap dosa, dan menegeluarkan dirinya dari belenggu nista.
Orang yang bertaubat ibarat burung yang terluka tidak bisa lagi sombong; ibarat rembulan yang sedang murung tidak mampu berkata-kata ; ibarat bintang yang masih tersisa di dalam gelap gulita tidak dapat menyalak.