Mohon tunggu...
Alvina Damayanti
Alvina Damayanti Mohon Tunggu... Penulis - Hai nama saya Alvina Damayanti

11 mipa 1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Definisi, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi Pemanasan Global

20 April 2020   20:13 Diperbarui: 20 April 2020   20:18 4019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL

Pemanasaan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim global (climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain bertambah panas dari tahun ke tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itulah fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global (climate change). Laporan NASA menyebutkan bahwa suhu Bumi saat ini sudah melonjak 7 ºCelsius lebih panas dibanding 5 ribu tahun silam. NASA juga memprediksi Bumi akan memanas hingga 6 ºCelcius pada abad berikutnya. Angka kenaikan tersebut memang tampak sedikit jika hanya dilihat sekilas. Namun, pemanasan global bukanlah fenomena sepele. Pemanasan bumi mengakibatkan begitu banyak bencana ekstrem yang menelan banyak korban.

PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Penyebab pemanasan global secara langsung berkaitan dengan efek rumah kaca. Jika gas-gas rumah kaca makin meningkat jumlahnya di atmosfer, maka efek pemanasan global akan semakin signifikan. Sejak revolusi industri, gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.

Berikut ini dijabarkan secara lebih detail mengenai penyebab-penyebab langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan pemanasan global:

Bertambahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca secara global; setiap penyebab bertambahnya efek rumah kaca juga berkontribusi langsung terhadap pemanasan global seperti:

  • Energi, karena hampir sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan minyak bumi dan batu bara, maka tentu saja aspek ini berpengaruh sangat besar terhadap pemanasan global karena permintaan listrik sangatlah tinggi dan makin meninggi setiap tahun yang pada saat ini, konstribusi terhadap pemanasan global sekitar seperempatnya.
  • Transportasi, karena hampir seluruh sistem transportasi menggunakan bahan bakar fosil, maka semakin banyak orang yang memakai kendaraan pribadi akan berdampak pada peningkatan gas karbon dioksida di atmosfer yang saat ini berkonstribusi sebesar 20% terhadap pemanasan global.
  • Industri peternakan sapi; industri peternakan sapi menghasilkan gas methana yang sangat besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi yang diproduksi oleh bakteri pengurai selulosa di perut sapi. Hampir setengah dari penyebab pemanasan global disebabkan oleh hal ini karena masifnya industri ini di seluruh dunia karena konsumsi susu dan daging sapi oleh manusia yang begitu besar.
  • Industri pertanian; pupuk yang digunakan dalam pertanian melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang merupakan gas rumah kaca.
  • Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
  • Limbah rumah tangga, limbah rumah tangga menghasilkan gas methana dan karbon dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
  • Pencemaran laut, lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.
  • Penebangan dan pembakaran hutan, penebangan dan pembakaran hutan sangat berdampak buruk karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer.
  • Mencairnya es di kutub, permukaan es berwarna putih dapat memantulkan lebih dari 60% sinar matahari, akan tetapi jika semakin banyak es yang mencair, maka sinar matahari tidak dipantulkan seperti sebelumnya karena lautan hanya dapat memantulkan sinar matahari sepersepuluhnya saja.

 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Perubahan iklim ekstrem telah menyebabkan gletser abadi di kutub utara dan gunung-gunung es seperti Kilimanjaro dan Jaya Wijaya mencair drastis. Ketika suhu Bumi naik dan es mencair, volume air laut semakin banyak sehingga rata-rata permukaan laut juga meningkat. Permukaan air laut secara global tercatat sudah naik 20 sentimeter dalam seratus tahun terakhir. Hal ini mengakibatkan garis pantai mulai terkikis dan menyebabkan daratan pinggir pantai mulai tenggelam. Setidaknya delapan pulau dataran rendah di Samudra Pasifik telah lenyap di bawah permukaan laut, sementara beberapa di antaranya seperti kepulauan Maladewa (Maldives), Fiji, dan Kiribati sampai sekarang masih berisiko tinggi tenggelam.

Pengikisan garis pantai ini kemudian ikut menempatkan kota-kota metropolitan tinggi populasi manusia dekat dataran pantai atau delta sungai (Shanghai, Bangkok, Jakarta, Tokyo, dan New York) dalam risiko besar. Bahkan, hampir setengah daratan Belanda sudah “tertelan” di bawah permukaan laut.

Namun sementara es di kutub mencair dan permukaan air laut naik, sejumlah wilayah di sub-Sahara Afrika mengalami kekeringan berkepanjangan akibat global warming. Kenaikan suhu Bumi juga mengakibatkan badai tropis dan gelombang panas ekstrem (heatwave) yang mengakibatkan kematian ratusan orang di berbagai berbagai belahan dunia. Bukan hanya itu saja. Bagi manusia, pemanasan global dapat menyebabkan risiko kejadian alergi, asma, dan wabah penyakit menular menjadi lebih umum akibat meningkatnya polusi udara, peningkatan curah hujan, serta penyebaran kuman penyakit yang dibawa serangga atau nyamuk seperti demam berdarah (DBD).

CARA MENGATASI PEMANASAN GLOBAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun