Mohon tunggu...
Erlangga Sadewa Sandi Saputra
Erlangga Sadewa Sandi Saputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi main bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepeda Hilang karena Ditipu

1 Oktober 2022   09:51 Diperbarui: 1 Oktober 2022   10:06 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap orang memiliki barang berharganya masing-masing, mau perihal benda atau tentang lainnya juga. Kebanyakan bukan karena mahal harganya atau jauh belinya, melainkan karena benda itu memiliki kenangan atau kenyamanan tersendiri bagi pemiliknya dan disini saya ingin menceritakan tentang barang berharga saya dimasa lalu. 

7 tahun yang lalu waktu telah terlewati sejak saya mengalami kehilangan barang berharga semasa waktu saya SD, kejadian ini waktu saya dibangku SD kelas 5. Pada waktu itu sepeda adalah suatu impian saya yang ingin kupunyai karena saya ingin melihat pemandangan-pemandangan indah saat saya bersepedahan. Awalnya kedua orang tua saya tidak mengijinkan untuk beli sepeda, karena orang tua saya takut disaat saya bersepeda terjatuh karena ada suatu hal yang membuat orang tua saya trauma. Tetapi seiring berjalannya waktu disaat hari ulang tahun saya orang tua ku bertanya "nak,ulang tahun mau dibeliin hadiah apa?", Lalu aku jawab "aku mau sepeda Bu". 

Di saat ibu ku mendengar perkataan saya ada rasa keraguan dan ketakutan, tetapi karena demi anaknya bahagia ibu ku membelikannya untuk hadiah saya. Dengan senang ketika saya membeli sepeda itu di toko sepeda pemberian dari orang tuaku. Pemberian tersebut adalah merupakan hadiah yang masih selalu aku ingat dan tidak pernah terlupakan. Seperti anak-anak seusiaku waktu itu, hampir tidak pernah lepas sepeda tersebut dari tanganku dan selalu saya bawa kemana-mana jika saya pergi bermain keluar. Teman-teman saya sering bermain bersamaku, bahkan beberapa teman saya ada yang meminjam sepeda ku sampai dibawa pulang. Semasa kecil saya memang rasa kepemilikan terhadap barang sangat kurang, dan juga masih teledor.

Suatu ketika di hari Minggu pagi saya pergi bersama orang tuaku mengunjungi rumah nenek yaitu di kota Cimahi jaraknya yaa lumayan jauh untungnya saya dan orang tuaku pakai mobil jadi saya bisa bawa sepeda kerumah nenek sambil ingin menunjukkan ke nenek bahwa saya punya barang hadiah ulang tahun dari orang tua saya. 

Lalu sesampainya dirumah nenek saya langsung memeluknya dan menunjukkan kepadanya bahwa saya punya barang baru hadiah dari orang tua, setelah itu saya tidak banyak basa basi langsung mengeluarkan sepeda dari mobil karena saya ingin banget berjalan jalan menulusuri komplek komplek didaerah rumah nenek. 

Waktu sore pun saya pulang karena orang tua saya mengajak pulang kerumah, karena saya terlalu betah dirumah nenek jadi untuk sehari menginap dirumah nenek. Lalu dimalam harinya saya dan nenek saling bercerita cerita, saya pun bercerita tentang sepeda itu karena saya sangking bangga banget memiliki barang itu saya pun berjanji bersungguh-sungguh menjaga barang berharga itu.

Hari esok pun telah tiba waktu yang ditunggu tunggu, saya pun dibangun tidur berlari kekamar mandi untuk cuci muka,gosok gigi dan lain lain. Kemudian saya langsung sarapan yang sudah di siapkan oleh nenek, setelah itu saya izin kepada nenek untuk bersepedahan didepan rumah mengelilingi komplek dan senang diperbolehkan pergi oleh nenek. Lalu saya pun pergi mengelilingi komplek, saya pun sudah tau jalan jalan kompleknya karena saya sejak lahir hingga beranjak umur 5 tahun rumah saya disini makanya saya tahu tempat dimana tempat yang indah untuk dikunjungi dan enak pemandangannya. 

Sangking asiknya bermain sepeda saya lupa waktu jam pulang karena liat cuaca hari sudah semakin sore ingin tertutupi oleh malam hari lalu setelah itu saya pergi jalan pulang, kemudian saat ingin sesampainya depan rumah nenek saya melihat seorang kakek-kakek berjalan sendirian dan terlihat seperti kelelahan saya ingin menolongnya tapi saya ada rasa ragu karena takut ada apa apa,yaa karena saya belum kenal seorang kakek-kakek tersebut. 

Orang tua saya pun pernah bilang "nak,jangan terlalu gampangan percaya sama orang lain terkecuali kamu kenal orang tersebut" dan saya pun teringat perkataan orang tua saya. Ada keraguan tapi karena saya tidak tega melihatnya saya pun menghampiri kakek tersebut,saya menanyakan "kek,mau pergi kemana?" Kakek itu pun menjawab "mau pulang kerumah nak,tetapi rumah saya jauh". Saya pun tidak banyak berfikir langsung saya anter pulang kakek tersebut.

Kemudian di sepanjang perjalanan saya banyak terdiam karena kakek tersebut mukanya agak sedikit menyeramkan karena saya agak ketakutan melihatnya, lalu saya pun pergi mengikuti apa yang diarahkan oleh kakek itu. Awalnya kakek tersebut menunjukkan ke arah lapang lalu memberikan uang kepada saya 10.000, yaa namanya juga anak kecil dikasih uang sedikit pasti diterima. Tetapi yang saya curigai kakek tersebut mengarahkan kelapang dan posisi lokasi tersebut sepi sekali tidak ada seorang pun saya melihat pergerakan kakek tersebut sedikit mencurigai tetapi saya berfikir positif yaa dalam pikiran saya tidak mungkin seorang kakek-kakek melakukan aneh aneh pada anak kecil,tetapi selang waktu 5 menit ada pedagang yang lewat kakek tersebut malah ajak pergi lagi karena beralasan salah jalan. Saya juga agak kesel yah niat saya nganter tetapi malah disuruh ini itu jadi kesaya jadi males hehe, setelah sesampainya ditempat yang diarahkan oleh kakek itu lalu saya langsung berhenti tetapi anehnya saya diberikan lagi uang 5.000. 

Kemudian saya pun tidak enak hati entah kenapa, lalu setelah kakek tersebut turun dari sepeda kakek pun bilang "nak,suka burung merpati?". Saya pun bilang suka emang karena di hari itu sedang musimnya anak anak suka burung merpati, sangking saya senang saya pun meng iyakannya. Setelah itu kakek itu bilang "nak,burung merpati itu ada dirumah lurusan itu lalu nanti adek masuk ke kampung disitu banyak merpati", sangking senangnya saya pun langsung pergi bergegas karena sangking ingin diberikan burung merpati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun